DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Mohammad Hatta dan Korupsi yang Menggila

image
Ilustrasi (Istimewa)

-000-

Zaman berganti.
Di era merdeka,
Hatta duduk di singgasana.

Ia teringat sumpahnya di masa muda:
“Apa gunanya merdeka, jika para pemimpinnya ternoda?”

Aku mendengar sendiri.
Sebuah mobil negara menunggu, mengantar untuk mendatangi ibunya.

Hatta menolak.
“Jangan pakai fasilitas negara untuk urusan pribadi.
Pakai saja mobil teman,” katanya.

Ia tahu, korupsi tak datang dengan gebrakan,
hanya bisikan kecil di awal.
Lalu menjadi kebiasaan,
lalu menjadi sistem,
lalu menjadi bencana.

Dan kini, bencana itu telah datang.

Korupsi bukan lagi perbuatan gelap,
tetapi aturan tak tertulis.
Kejujuran adalah legenda,
diwariskan tanpa pewaris.2

Penjara tak lagi menakutkan—
dindingnya bisa dibeli.

Di meja-meja megah, janji berkilau seperti emas,
tapi bayangannya tak berwajah.

Halaman:

Berita Terkait