DECEMBER 9, 2022
Kolom

Chairil Anwar, Diponegoro, dan Denny JA

image
Ilustrasi - Kepahlawanan.

Membaca puisi esai seri pahlawan Denny JA, kita tidak hanya diajak membaca kembali peran para tokoh pendiri dan pejuang bangsa. Kita juga diajak untuk mengenal lebih banyak pahlawan kita, yang berjuang dengan cara mereka masing-masing. Lebih dari itu, kita juga diajak untuk menggali inspirasi dari perjuangan mereka untuk masa kini dan masa depan kita.

Kita diajak untuk merenungkan semangat kepahlawanan itu sendiri —apakah itu tentang keberanian melawan segala bentuk penindasan, atau tentang keteguhan dalam mempertahankan kebenaran dan keadilan.

Puisi esai seri pahlawan Denny JA mengajak kita mengenal lebih banyak pahlawan kita, terutama melalui catatan kaki. Puisi esai dilengkapi dengan catatan kaki, yang memberikan informasi faktual tentang sang pahlawan. Biografi dan perjuangan historis sang pahlawan dapat dibaca dalam catatan kaki.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Dan 2000 Janda Pun Menerjang

Maka, semakin baik informasi faktual sang pahlawan, semakin berhasil puisi esai mengajak pembaca mengenal pahlawan. Dan tepat di situlah terletak tantangan puisi esai seri pahlawan.

Denny JA berhasil menyuguguhkan mereka dengan narasi epik yang menarik. Puisi esai seri pahlawan ini adalah puisi epik. Ini juga satu aspek yang menarik. Puisi esai adalah puisi naratif. Meskipun puisi naratif bukan hal baru dalam puisi Indonesia, namun dapat dikatakan tidak ada puisi epik dalam puisi Indonesia, yakni puisi yang menceritakan kepahlawanan seorang pahlawan.

Dengan demikian, puisi Indonesia mutakhir bukan hanya kosong dari kepahlawanan sebagai tema, tapi juga kosong dari kepahlawanan sebagai bentuk. Maka, Puisi esai seri pahlawan Denny JA mengisi dua kekosongan sekaligus, yaitu kekosongan tema dan bentuk.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Surat yang Tak Pernah Dikirim RA Kartini

Puisi esai seri pahlawan Denny JA adalah gagasan besar bagi bangsa. Karenanya, seharusnya ia menjadi sebuah gerakan yang akan terus hidup dan menyala sepanjang napas kehidupan Indonesia dari masa ke masa. ***

*Mahwi Air Tawar ialah penulis puisi esai tentang jejak dan karya lima sastrawan Indonesia. Llima puisi esai tersebut terhimpun dalam buku “Lima Sastrawan Kelana ke Lubuk Jiwa” (2018). Mahwi juga menjadi anggota editor Angkatan Puisi Esai 2021-2024.

Halaman:

Berita Terkait