
Dia tidak hanya dikenal sebagai orang berpengaruh dengan pemikiran-pemikirannya di bidang sosial dan politik, tapi juga di bidang sastra. Dia bahkan dicalonkan sebagai penerima Hadiah Nobel di bidang sastra dari Asia.
Semua pencapaian itu hampir mustahil didapatkan bila dia tak melakukan pembaruan dan terobosan, tidak terkecuali di bidang sastra. Sebagai penggagas puisi esai, dia mampu membawa puisi keluar dari bentuk konvensional puisi Indonesia modern. Ia membawa sastra memasuki ruang-ruang yang tidak mungkin.
Di tangan Denny JA, apa yang tidak mungkin jadi mungkin. Dia adalah magnet yang mampu menarik orang yang merasa tidak mungkin menulis puisi jadi mungkin, orang yang merasa tidak mampu menulis puisi jadi mampu, orang yang takut menulis puisi jadi berani.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Dan 2000 Janda Pun Menerjang
Dalam beberapa puisi esai terbarunya, secara mengejutkan Denny JA mengangkat tema penting yang selama ini terabaikan dalam puisi Indonesia, yaitu tentang pahlawan. Sekali lagi, tidak banyak penyair yang menulis puisi bertema pahlawan.
Maka, sejauh ini tidak banyak pahlawan kita yang ditulis dalam puisi Indonesia. Hanya Diponegoro dan Kepada Pattimora yang ditulis dalam puisi. Diponegoro dalam puisi Chairil Anwar, Kepada Pattimura dalam puisi D. Zawawi Imron, dan Teuku Umar dalam puisi Sides Sudyarto DS.
Dengan tampilnya Denny JA mengisi kekosongan dalam puisi Indonesia, kini banyak tokoh pahlawan muncul dalam puisi kita: HOS Cokroaminoto, Tan Malaka, Dokter Sutomo, Darta, dll. Denny JA menulis beberapa puisi esai tentang para pahlawan itu. Kalau Chairil Anwar dan D. Zawawi Imron hanya menulis tentang seorang pahlawan, Denny JA menulis tentang banyak pahlawan. Dalam arti itu, Denny JA melebihi Chairil Anwar, D. Zawawi Imron, dan Sides Sudyarto DS.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Surat yang Tak Pernah Dikirim RA Kartini
Sebagai salah seorang sastrawan Indonesia kontemporer, Denny JA mengambil langkah yang cukup unik. Dia menulis puisi yang secara khusus mengangkat para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia atau tokoh-tokoh yang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Denny JA menampilkan tokoh-tokoh itu dengan cara yang modern dan relevan dengan kondisi sosial-politik masa kini.
Dalam beberapa puisi esainya, Denny JA tidak hanya mengangkat pahlawan-pahlawan terkenal seperti HOS Tjokroaminoto dan Dokter Soetomo, tetapi juga mereka yang seakan terlupakan dalam sejarah.
Baca Juga: Perbandingan Pengaruh Denny JA, Chairil Anwar, dan Sapardi Djoko Damono di Mata Empat Aplikasi AI
Beberapa puisi esai itu jadi semacam Puisi Esai Seri Pahlawan Denny JA. Puisi Esai Seri Pahlawan memberikan penghormatan bagi mereka yang telah berjuang tanpa pamrih. Dalam cara yang unik dan cerdas, Denny JA menghidupkan kembali semangat perjuangan, menempatkan para pahlawan dalam konteks yang lebih dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, sekaligus memberikan relevansi perjuangan mereka dalam konteks modern.