Dies Natalis ke-78 HMI: Dari Desa Mewujudkan Tujuan
- Penulis : M. Ulil Albab
- Rabu, 05 Februari 2025 07:31 WIB
Di usianya yang ke-78, HMI harus mampu mencetak kader-kader yang tidak hanya berpengalaman dalam organisasi, tetapi juga memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Salah satu ceruk kepemimpinan yang membutuhkan kehadiran alumni HMI adalah di tingkat desa.
Futuris Amerika, Alvin Toffler, dalam bukunya Future Shock (1970), meramalkan bahwa di masa depan banyak orang akan tinggal dan bekerja di daerah terpencil, tetapi tetap terhubung karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Ramalan tersebut kini menjadi kenyataan.
Saat ini, desa membutuhkan kepemimpinan yang inovatif dan mampu beradaptasi dengan teknologi digital.
Kepala desa, lurah, dan perangkat desa, termasuk pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), harus bisa berkolaborasi, mengambil keputusan cepat, dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Pemerintah juga telah menggeser fokus pembangunan ke desa melalui kebijakan dana desa yang diluncurkan beberapa tahun terakhir.
Program strategis seperti swasembada pangan dan penyediaan makanan bergizi gratis semakin menegaskan bahwa desa akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Baca Juga: GMNI: Calon Pemimpin Indonesia Mendatang Harus yang Paham Geopolitik Global
Kader HMI memiliki peluang besar untuk mengisi kebutuhan kepemimpinan ini. Namun, untuk bisa berkontribusi secara maksimal, pelatihan di HMI perlu diarahkan pada pengembangan kompetensi kepemimpinan berbasis kearifan lokal, kepemimpinan modern, serta pemanfaatan teknologi informasi digital.
Jika peluang ini dimanfaatkan dengan baik, maka terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT bisa dimulai dari desa. Selamat ulang tahun HMI. Yakin Usaha Sampai!
*Dr. Destika Cahyana, SP, M.Sc adalah Mantan Sekretaris Umum HMI Cabang Palembang dan Peneliti di Pusat Riset Tanaman Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).***
Baca Juga: Ketua Umum GMNI Imanuel Cahyadi: Hasto Kristiyanto Sebaiknya Tidak Berpolemik Soal Alutsista