BMKG Ingatkan Potensi Terjadi Hujan Ekstrem di Jawa Barat Hingga 7 Februari 2025
- Penulis : M. Ulil Albab
- Minggu, 02 Februari 2025 06:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengingatkan adanya potensi peningkatan intensitas hujan, hingga terjadinya hujan ekstrem di Jawa Barat, dalam periode 2-7 Februari 2025.
"Hal ini, berkaitan dengan adanya bibit siklon tropis yang baru saja muncul di perairan Samudera Hindia, yang kemungkinan dapat membahayakan pelayaran atau publik baik secara langsung, ataupun tidak langsung," kata Kepala BMKG Dwikorita, dalam konferensi pers digital, yang dipantau dari Jawa. Barat, Sabtu, 1 Februari 2025 malam.
Dwikorita menjelaskan bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat masih dalam puncak musim hujan hingga akhir Februari atau Maret mendatang, yang masih dipengaruhi angin muson dari Asia yang semakin menguat dan disertai dengan La Nina lemah yang diprediksi berlangsung hingga bulan Maret-April.
Baca Juga: BMKG Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstrem Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Kemudian, lanjut dia, ada juga pengaruh Madden-Julian Oscillation (MJO) yang semakin bergerak ke arah Indonesia bagian tengah dan pengaruh seruakan udara dingin dari dataran tinggi di Asia atau dataran tinggi Siberia.
"Hal ini terjadi sejak beberapa hari lalu, selain juga masih ada kondisi liabilitas atmosfer secara lokal di beberapa wilayah Indonesia, dan pengaruh gelombang equator yang akan masih sama dalam sepekan ini nah yang berbeda adalah munculnya bibit siklon tropis di tiga titik," katanya.
Adapun bibit siklon yang muncul adalah 90S di Selatan NTT-NTB, 96P di Teluk Karpentaria Papua, dan yang paling dekat Jabar adalah 99S di Selatan Banten.
Baca Juga: Aqsa Working Group dan Maemuna Center Buka Donasi untuk Bantu Rakyat Palestina Hadapi Cuaca Ekstrem
"Ini kalau saya sebutkan adalah 'pemain baru' selain kondisi yang kita alami beberapa hari terakhir," ucapnya.
Atas adanya bibit siklon tropis ini, lanjut dia, perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat yang dapat berkembang menjadi sangat lebat dan ekstrem di seluruh provinsi di Papua, NTT, NTB, Bali, Jatim, Jateng, DIY, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, sampai Jawa Barat dan Jambi.
"Nah, selain peningkatan curah hujan yang dapat mencapai sangat lebat dan dimungkinkan menjadi ekstrem, juga perlu diantisipasi angin kencang dan juga gelombang yang dapat mencapai 2,5 meter hingga 4 meter di perairan Samudera Hindia dari Bengkulu hingga NTT (termasuk Jabar)," ucapnya.
Baca Juga: ASDP: Pengguna Jasa Penyeberangan Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah
Plt Sestama BMKG Guswanto, mengungkapkan dalam aktivitas cuaca yang terjadi, pihaknya juga melihat adanya pertumbuhan awan kumulonimbus dalam periode 2-7 Februari 2025 tersebut, dengan cakupan 50-75 persen di Samudera Hindia, Selat Malaka, Aceh, Sumatera Utara, Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda, Papua Barat, dan Papua.