DECEMBER 9, 2022
Internasional

Tak Peduli Nasib Palestina, Pemerintahan Biden Usulkan Penjualan Senjata Rp129,6 Triliun ke Israel

image
Presiden AS Joe Biden. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Departemen Luar Negeri AS "secara tidak resmi" memberi tahu Kongres tentang usulan kesepakatan penjualan senjata dengan Israel senilai 8 miliar dolar AS termasuk amunisi untuk jet tempur, helikopter serbu, dan peluru artileri, demikian suatu laporan pada Jumat, 3 Januari 2025.

Kabar usul penjualan senjata 8 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp129,6 triliun, itu terungkap di tengah genosida yang terjadi kepada masyarakat Palestina.

Departemen Luar Negeri menyampaikan kesepakatan penjualan senjata tersebut sebagai langkah untuk "mendukung keamanan jangka panjang Israel dengan memasok kembali persediaan amunisi penting dan kemampuan pertahanan udara," lapor Axios yang mengutip sumber yang mengetahui perihal tersebut.

Baca Juga: Gaza Utara Digempur Pengeboman Besar-besaran Brutal oleh Tentara Israel

"Presiden telah mengatakan secara jelas bahwa Israel memiliki hak untuk membela warganya, sesuai dengan hukum internasional dan hukum humaniter internasional," kata seorang pejabat AS dikutip laporan tersebut.

"...dan untuk mencegah agresi dari Iran dan organisasi proksinya. Kami akan terus menyediakan kemampuan yang diperlukan untuk pertahanan Israel," tambah laporan tersebut.

Hal itu terjadi saat Presiden Joe Biden mendekati hari-hari terakhir masa jabatannya sebelum pelantikan Donald Trump pada 20 Januari.

Baca Juga: Israel Bakar Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, Direktur Hussam Abu Safiya Ditangkap

Penjualan senjata yang diusulkan, yang masih menunggu persetujuan kongres, mencakup rudal udara-ke-udara AIM-120C-8 AMRAAM untuk jet tempur, peluru artileri 155mm, bom berdiameter kecil, hulu ledak seberat 500 pon, sekring bom, dan peralatan terkait lainnya, tambah laporan itu.

Penjualan tersebut dilaporkan akan melibatkan pengiriman amunisi dari persediaan AS saat ini, sementara sebagian besar lainnya akan membutuhkan waktu satu tahun atau lebih untuk diproduksi dan dikirim.

Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar Anadolu.

Baca Juga: Palestina Kecam Israel Atas Pemindahan Paksa Pasien ke RS Indonesia yang Rusak di Gaza

AS menghadapi kritik karena memberikan bantuan militer kepada Israel setelah lebih dari 45.650 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dengan mengenaskan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Halaman:

Berita Terkait