DECEMBER 9, 2022
Internasional

60.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh untuk Menghindari Konflik di Myanmar

image
Sedikitnya tujuh orang, termasuk tiga pengungsi Rohingya, tewas dan beberapa lainnya terluka akibat hujan deras yang menyebabkan banjir parah dan tanah longsor di distrik Cox’s Bazar, Bangladesh tenggara, demikian kata pejabat setempat pada Jumat, 13 September 2024. /ANTARA/Anadolu/py

ORBITINDONESIA.COM - Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua bulan terakhir, di tengah meningkatnya konflik antara pemerintah junta dan pemberontak Tentara Arakan di Myanmar.

“Posisi kami pada prinsipnya adalah tidak mengizinkan lebih banyak Rohingya masuk. Namun, terkadang situasinya menjadi sedemikian rupa sehingga kami tidak punya pilihan lain," kata penasihat urusan luar negeri Bangladesh, Md. Touhid Hossain, pada Minggu, 22 Desember 2024.

"Dalam situasi seperti itu, kami mengizinkan 60.000 warga Rohingya masuk. Bukannya kami mengizinkan mereka masuk secara resmi, mereka masuk melalui rute yang berbeda,” ujarnya, menambahkan.

Baca Juga: Puluhan Imigran Rohingya di Penampungan di Aceh Barat Kabur Ketika Hari Gelap

Ia pun menjelaskan telah mengikuti pertemuan konsultasi informal dengan perwakilan sejumlah negara tetangga, yaitu Laos, Thailand, India, China, dan Myanmar untuk mendiskusikan isu ini.

Dalam pertemuan yang dipimpin Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa di Bangkok pekan lalu, Hossain menegaskan bahwa tidak akan ada lagi gelombang pengungsi Rohingya yang masuk ke Bangladesh.

“Namun, kami harus membuat pengaturan untuk menghentikan gelombang itu, bersama dengan masyarakat internasional,” katanya.

Baca Juga: Kapal yang Ditumpangi Imigran Rohingya di Perairan Aceh Selatan Diduga Milik Warga Lokal

Negara-negara tersebut, ujarnya, tidak melihat kemungkinan Myanmar kembali ke keadaan sebelumnya.

Karena itu, mereka meminta Myanmar, yang diwakili penjabat  Menlu U Than Swe, untuk segera menyelesaikan masalah dalam negerinya melalui pembicaraan dengan semua pihak.

Tentara Arakan menguasai lebih banyak wilayah di negara bagian Rakhine di sepanjang perbatasan Bangladesh.

Baca Juga: Warga Gampong Jeulingke Usir Pengungsi Rohingya Dari Depan Kantor Kemenkumham Aceh

Namun, Hossain mengatakan tidak mungkin mengadakan pembicaraan formal dengan mereka yang sekarang menguasai lebih banyak wilayah di Myanmar di sepanjang perbatasan Bangladesh.

Halaman:
1
2

Berita Terkait