DECEMBER 9, 2022
Internasional

Akibat Konflik di Myanmar, Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar dan Bangladesh

image
Ilustrasi - Puluhan Imigran etnis Rohingya berada di atas kapal yang karam di perairan Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Kamis, 21 Maret 2024. Sebanyak 69 pengungsi Rohingya yang terdiri 45 laki-laki dan 24 perempuan dievakuasi ke daratan setelah terombang-ambing karena kapal yang mereka tumpangi terbalik sekitar 15 mil di laut Samudra Hindia. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/Spt.

ORBITINDONESIA.COM - Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh dekat Sungai Naf untuk mencari perlindungan.

Orang-orang Rohingya secara berkelompok meninggalkan desa-desa di tengah meningkatnya konflik, kata Mohammad Nur Hashem, seorang mahji atau pemimpin komunitas Rohingya di kamp pengungsi Cox's Bazar di Bangladesh.

“Sedikitnya 200 warga Rohingya berhasil melintasi perbatasan Bangladesh dan mencapai kamp pengungsi di Cox’s Bazar. Sebagian besar dari mereka menghindari jam malam dan melintasi Sungai Naf melalui perahu-perahu kecil dengan mempertaruhkan nyawa,” kata Hashem kepada Anadolu melalui telepon.

Baca Juga: ​​​​​​Kapal Pengangkut Terbalik di Aceh Barat, Seratusan Etnis Rohingya Terapung di Laut

Seorang pria Rohingya yang mencari perlindungan mengatakan kepada televisi lokal Channel24 bahwa konflik yang sedang berlangsung antara pasukan junta Myanmar dan pejuang pemberontak telah memaksa mereka melarikan diri demi keselamatan.

Pekan lalu, Tentara Arakan dan kelompok pemberontak lainnya mengintensifkan serangan di kamp pasukan junta di utara Maungdaw di Negara Bagian Rakhine, hingga membuat banyak warga Rohingya yang teraniaya untuk mengungsi.

Hashem mengatakan salah satu keponakannya melarikan diri dari desanya di Maungdaw setelah baku tembak besar-besaran dan konflik antara pasukan junta dan pejuang pemberontak dimulai pada 17 April lalu.

Baca Juga: Ratusan Penduduk Desa di Aceh Barat Tolak dan Usir Etnis Rohingya yang Kembali Datang

“Kami belum berhasil melakukan kontak dengannya sejak dia meninggalkan rumah,” katanya.

Banglades berulang kali menyatakan bahwa mereka tetap waspada untuk mencegah masuknya kembali pengungsi Rohingya.

Pasukan perbatasan telah memperketat keamanan di sepanjang perbatasan Banglades-Myanmar di tenggara distrik Cox’s Bazar.

Baca Juga: Tim Gabungan Satgas SAR Evakuasi Tiga Mayat Warga Rohingnya ke Daratan Aceh Jaya

Mohammed Rezuwan Khan, warga Rohingya lainnya di Cox’s Bazar, juga membenarkan bahwa sekitar seribu warga Rohingya telah berkumpul di sepanjang perbatasan tenggara.

"Rohingya setiap hari berkumpul dalam kelompok di sepanjang perbatasan Bangladesh untuk mencari perlindungan, tetapi keamanan yang ketat tidak memungkinkan mereka masuk," ujar Khan.

Abu Saleh Mohammad Obaidullah, komisioner tambahan yang mengurus bantuan pengungsi dan repatriasi di Cox’s Bazar, mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan perbatasan Bangladesh memastikan keamanan di sepanjang perbatasan untuk memeriksa setiap penyeberangan perbatasan ilegal.

Baca Juga: Junaidi Rasyid: Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Pindahkan Pengungsi Etnis Rohingya ke Kantor Bupati di Meulaboh

Namun, dia mengatakan, mereka belum mendapat berita apa pun tentang berkumpulnya warga Rohingya dalam jumlah besar di sepanjang perbatasan lintas batas Sungai Naf di Bangladesh.

Warga Rohingya yang teraniaya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, menjadi korban konflik yang sedang berlangsung antara pasukan junta dan kelompok pemberontak.

Sekitar 1,2 juta warga Rohingya dari Myanmar tinggal di kamp pengungsi yang padat di tenggara Cox's Bazar, setelah melarikan diri dari tindakan keras militer Myanmar pada Agustus 2017. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait