Warga Gampong Jeulingke Usir Pengungsi Rohingya Dari Depan Kantor Kemenkumham Aceh
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Jumat, 08 November 2024 03:41 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sejumlah warga Gampong Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh mengusir 152 pengungsi Rohingya dari depan kantor Kemenkumham Aceh, Kamis malam, 7 November 2024.
"Karena batas waktu diberikan hingga magrib, jika tidak warga akan mengambil tindakan. Saya sudah berkoordinasi dengan keuchik (kepala desa)," kata Ketua Pemuda Gampong Jeulingke, Fauzan, tentang pengusiran pengungsi Rohingya.
Sebanyak 152 pengungsi Rohingya terkatung-katung di depan kantor Kemenkumham Aceh setelah dibawa dari Kabupaten Aceh Selatan menuju Kota Banda Aceh. Hingga kini pemerintah setempat belum menetapkan tempat penampungan pengungsi Rohingya, sehingga mereka sudah empat kali direlokasi sejak Rabu, 6 November 2024 kemarin.
Warga Rohingya tersebut angkut menggunakan empat truk masyarakat dan satu mobil patroli Satpol PP dan WH Aceh Selatan.
Mereka awalnya direlokasi dari Kecamatan Labuhan Haji ke lapangan alun-alun Kota Tapak Tuan Aceh Selatan dan pada Rabu malam sekitar pukul 23.30 WIB direlokasi ke Banda Aceh. Setelah menempuh 10 jam perjalanan darat, mereka tiba di kantor Kemenkumham Aceh hari ini sekitar pukul 09.40 WIB.
Karena hingga malam belum ada kepastian penempatan sementara para pengungsi tersebut dan bertahan di kantor Kemenkumham Aceh, akhirnya warga setempat mengusir paksa mereka.
Baca Juga: Puluhan Imigran Rohingya di Penampungan di Aceh Barat Kabur Ketika Hari Gelap
Fauzan mengatakan, jika para pengungsi tersebut berada di dalam pagar kantor Kemenkumham Aceh, warga tidak mempermasalahkan. Tetapi warga resah karena pengungsi tersebut berada di pinggir jalan.
"Kalau di jalan terjadi kemacetan warga juga resah dengan keberadaan mereka. Alasannya karena mengganggu pengguna jalan sehingga terjadi kemacetan, warga resah dan tidak nyaman juga," ujarnya.
Ia menambahkan, pada dasarnya warga juga prihatin jika dilihat dari sisi kemanusiaan, tetapi permasalahannya adalah karena ada yang bermain terkait kedatangan mereka ke Aceh.
Baca Juga: Kapal yang Ditumpangi Imigran Rohingya di Perairan Aceh Selatan Diduga Milik Warga Lokal
"Secara kemanusiaan kami sayang juga. Tetapi yang tidak disukai karena di balik kedatangan mereka ini ada oknum yang bermain," kata Fauzan.