DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pengamat Teuku Rezasyah: Indonesia dan GCC Berpeluang Jalin Kerja Sama Maritim

image
Pakar hubungan internasional Teuku Rezasyah pada acara Assessing Opportunities and Challenges in ASEAN-GCC Interactions yang digelar di Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024. (ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari)

ORBITINDONESIA.COM - Pakar hubungan internasional Teuku Rezasyah mengatakan, Indonesia dan GCC atau Dewan Kerja Sama Teluk memiliki sejumlah peluang termasuk menjalin kerja sama maritim.

"Peluang yang sama, kerja sama maritim. Indonesia perlu belajar karena jika berbicara tentang kerja sama maritim, kita perlu tingkatkan kerja samanya mulai dari tingkat nasional sampai tingkat internasional," kata Teuku Rezasyah pada acara Assessing Opportunities and Challenges in ASEAN-GCC Interactions yang digelar di Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024.

Teuku Rezasyah, akademisi Universitas Padjadjaran itu, menjelaskan bahwa Indonesia dan GCC juga memiliki peluang untuk mencatat nilai perdagangan yang lebih besar.

Baca Juga: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Tekankan Pentingnya Kolaborasi ASEAN dan GCC dalam WEF 2024

Terobosan untuk mendorong kerja sama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, transfer teknologi, dan model inovasi, termasuk melalui studi kebijakan, pengembangan kapasitas, berbagi keahlian, kegiatan penelitian bersama serta pengembangan di berbagai bidang lintas sektoral yang terkait dengan maritim juga menjadi peluang lain bagi kedua pihak, katanya.

Selain peluang, lanjut Reza, Indonesia-GCC juga memiliki beberapa kesamaan di antaranya norma dan budaya di dalam masyarakat.

"Menjadikan lautan sebagai faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan dan kemakmuran regional menjadi kesamaan lainnya," katanya.

Baca Juga: KTT Dewan Kerja Sama Teluk Serukan Diakhirinya Genosida di Gaza dan Solidaritas untuk Lebanon

Reza menambahkan bahwa Indonesia-GCC juga memiliki motivasi tentang pentingnya menjaga dan menggalakkan perdamaian, stabilitas, keselamatan dan keamanan maritim, kebebasan navigasi dan penerbangan di kawasan.***

Berita Terkait