Menurut Denny, langkah ini realisasi dari niat yang telah dirinya tanam lebih dari tiga dekade lalu. 

Ketika ia masih seorang mahasiswa dengan beasiswa di Pittsburgh University, Amerika Serikat, Denny sering menghabiskan waktunya di Carnegie Library.

Dia menceritakan, Andrew Carnegie, seorang industrialis besar, mendanai pembangunan lebih dari 2.500 perpustakaan di seluruh dunia.

Baca Juga: Hadiah Nobel Sastra 2024 Dianugerahkan Kepada Penulis Korea Selatan Han Kang

"Filosofinya sederhana namun mendalam, yakni pengetahuan adalah kekayaan yang harus dibagikan," ucap dia.

Lebih lanjut, Denny JA menuturkan, Carnegie percaya bahwa dengan memberikan akses terhadap perpustakaan mampu membantu masyarakat memperbaiki nasibnya sendiri.

Denny JA, yang saat itu berada dalam kondisi ekonomi menengah bawah, merasa terinspirasi.

Baca Juga: Penulis Korea Selatan, Han Kang Tolak Konferensi Pers tentang Nobel Sastra 2024 Karena Masih Ada Perang

Dalam satu momen, Denny berkisah bahwa dirinya merenung mendalam dan berdoa. 

"Jika suatu saat aku diberi rezeki, aku ingin melakukan sesuatu yang berharga, sesuatu yang memberi kembali rezeki itu kepada masyarakat luas," ujar Denny JA mengenang doanya yang lalu.

Namun, dia mengaku bahwa dirinya tak terbayang dari mana dana untuk itu.

Baca Juga: SATUPENA Akan Diskusikan Teologi Harapan dengan Narasumber Penulis Senior Komaruddin Hidayat

Selaku mahasiswa, hidupnya sangat sederhana. Tanpa beasiswa, mustahil ia bisa sekolah hingga ke Amerika Serikat (AS).