Muslim Rohingya Hadapi Ancaman Baru dari Kelompok Bersenjata Tentara Arakan di Myanmar
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Kamis, 05 Desember 2024 05:17 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Muslim Rohingya, yang telah lama dianiaya oleh militer Myanmar, kini menghadapi ancaman baru dari kelompok bersenjata Tentara Arakan, kata salah satu pendiri Koalisi Rohingya Merdeka, Nay San Lwin.
“Terkait Rohingya, Tentara Arakan punya niat yang sama dengan militer Myanmar,” katanya.
Tentara Arakan (Arakan Army/AA), yang dibentuk pada 2009, adalah kelompok pemberontak etnis Buddha dari Negara Bagian Rakhine.
Baca Juga: Akibat Konflik di Myanmar, Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar dan Bangladesh
Kelompok itu menginginkan otonomi yang lebih besar dan terlibat dalam konflik bersenjata dengan militer Myanmar, terutama dari 2018 hingga 2020.
Lwin mengatakan sekitar 550.000 Muslim Rohingya tinggal di Rakhine dan wilayah-wilayah sekitarnya. Meskipun militer beroperasi di sana, wilayah-wilayah itu dikuasai oleh Tentara Arakan yang memerangi militer.
"Beberapa bulan terakhir, AA telah membunuh lebih dari 2.500 Muslim Rohingya dan memaksa 300.000 lainnya untuk mengungsi ke dua kota," kata Lwin.
Mereka yang masih tinggal di Arakan menghadapi "ancaman serius," kata dia.
Lwin menambahkan bahwa lebih dari 30.000 warga Rohingya melarikan diri ke Banglades karena penganiayaan dan pembunuhan.
Dia meminta komunitas internasional membangun zona aman untuk melindungi penduduk yang rentan dari kekerasan yang meningkat. Menurut dia, zona aman adalah satu-satunya solusi yang layak di tengah situasi saat ini.
Baca Juga: Puluhan Imigran Rohingya di Penampungan di Aceh Barat Kabur Ketika Hari Gelap
Pada 2017, sekitar 700.000 Muslim Rohingya menyelamatkan diri dari kekerasan militer di Myanmar dan mencari perlindungan di Bangladesh, menurut PBB.