Tekad Prabowo Membangun Ekosistem Swasembada Pangan
- Penulis : Bramantyo
- Senin, 04 November 2024 09:55 WIB
Salah satu contohnya adalah sinergi dengan Kepolisian RI dan TNI untuk membuka formasi khusus bagi lulusan SMK, diploma, dan sarjana pertanian.
Kolaborasi dengan Kementerian BUMN juga menjadi kunci untuk memastikan PT Pupuk Indonesia dapat memasok dan mendistribusikan pupuk secara merata hingga ke tingkat petani.
Selain dari sektor pemerintah, partisipasi dari sektor swasta juga sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem swasembada pangan yang kokoh.
Baca Juga: Swasembada Makanan Murah dan Sehat
Perusahaan agribisnis, baik nasional maupun internasional, dapat mendukung pengembangan infrastruktur, teknologi, dan pembiayaan.
Sebagai contoh, kolaborasi untuk pengadaan alat irigasi modern atau penyediaan modal bagi petani kecil untuk mengakses teknologi canggih dapat meningkatkan produktivitas mereka secara signifikan.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) turut andil dalam membangun ekosistem perguruan tinggi yang mendukung swasembada pangan.
Perguruan tinggi melalui dosen didorong untuk menghasilkan teknologi tepat guna seperti alat dan mesin pertanian (Alsintan) bagi para petani.
Untuk mendukung hal ini, Kemendikti Saintek merencanakan perubahan dalam sistem penilaian output dosen, sehingga tidak hanya berbasis publikasi di jurnal indeks Scopus tetapi juga mengakui output riset yang berdampak langsung pada masyarakat.
Langkah penting lain yang diambil Menteri Pertanian adalah mengoptimalkan peran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Baca Juga: BRIN Kembangkan Riset Tanaman Lidah Buaya untuk Ketahanan Pangan dan Pencegahan Stunting
Tidak kurang dari 15 peneliti senior dari BRIN telah ditunjuk sebagai Tenaga Ahli Menteri (TAM) Pertanian. Dengan pengalaman mereka, diharapkan proses menuju swasembada pangan dapat terwujud secara efektif dan efisien.