Catatan Denny JA: Hukum Kelima Hidup Bermakna, Spiritualitas dan Wellness
- Penulis : M. Ulil Albab
- Minggu, 27 Oktober 2024 13:21 WIB
Dunia spiritualitas itu bisa dihidupkan dari sisi esoteris agama apa saja, dan juga bisa dari luar agama. Sumber spiritualitas memang bukan di kitab suci satu agama saja, tapi berada di syaraf homo sapiens.
Kritik terhadap Spiritualitas: Jalan untuk Melarikan Diri?
Namun, spiritualitas bukan tanpa kritik. Bagi sebagian orang, praktik spiritual dianggap sebagai cara melarikan diri dari realitas atau mengabaikan kebutuhan nyata akan bantuan profesional.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Seniman yang Tak Kembali
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 15% orang yang mengalami depresi klinis menunda mencari bantuan medis karena memilih terapi spiritual.
Kasus ini menunjukkan pentingnya pemahaman bahwa spiritualitas melengkapi, bukan menggantikan, tindakan medis nyata.
Sepanjang sejarah, terdapat kasus manipulasi ajaran spiritual untuk pengaruh dan kekuasaan. Dalam penelitian oleh National Institutes of Health, dicatat bahwa 23 persen penyintas manipulasi spiritual melaporkan trauma psikologis yang berkelanjutan akibat penggunaan ajaran spiritual untuk kontrol sosial.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Memahami Masyarakat Melalui Sastra
Kritik ini mengingatkan bahwa spiritualitas sejati membawa kedamaian dan kebijaksanaan, bukan manipulasi.
Spiritualitas yang sejati membantu kita berdiri tegak di tengah dunia nyata. Ia menguatkan, bukan menggoyahkan langkah kita.
Mahatma Gandhi: Kekuatan Spiritualitas dalam Menghadapi Penindasan
Baca Juga: Catatan Denny JA: Makna Hidup di Era Algoritma
Mahatma Gandhi adalah contoh nyata kekuatan spiritualitas dalam menghadapi ketidakadilan.