DECEMBER 9, 2022
Internasional

Laporan FRA: Hampir 50 Persen Umat Islam di Uni Eropa Alami Diskriminasi dan Ujaran Kebencian

image
Badan Hak Fundamental Uni Eropa (FRA) melaporkan bahwa hampir setengah dari umat Islam di negara-negara anggota Uni Eropa mengalami diskriminasi dan ujaran kebencian dalam kehidupan sehari-hari. Dalam survei bertajuk “Menjadi Muslim di Eropa: Pengalaman Muslim,” yang dilakukan FRA terhadap 9.600 partisipan Muslim dari 13 negara anggota Uni Eropa, terungkap peningkatan signifikan dalam rasisme dan diskriminasi terhadap Muslim antara 2016 dan 2022. Studi tersebut menunjukkan bahwa ujaran dan tindakan diskriminatif memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari Muslim Eropa, termasuk tantangan dalam pekerjaan, pendidikan, perumahan, dan bisnis. /ANTARA/Anadolu/py

Laporan ini juga menyoroti bahwa perempuan yang mengenakan simbol agama, seperti jilbab, menghadapi diskriminasi yang lebih besar, terutama dalam pekerjaan, dengan 45 persen melaporkan diskriminasi di lingkungan bisnis, naik dari 31 persen pada 2016.

Muslim Eropa juga mengalami tantangan dalam membeli atau menyewa rumah, dengan sekitar 35 persen partisipan menyatakan menghadapi kesulitan karena diskriminasi, dibandingkan dengan 22 persen pada 2016.

Studi ini menekankan bahwa hanya sedikit partisipan yang percaya bahwa melaporkan diskriminasi ke otoritas akan menghasilkan tindakan positif.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat: Dukungan Muslim AS Meningkat untuk Demokrat Sejak Kamala Harris Jadi Calon Presiden

'Kita Menyaksikan Peningkatan Rasisme dan Diskriminasi terhadap Muslim di Eropa'

Direktur FRA Sirpa Rautio menyebutkan temuan ini sangat mengkhawatirkan, seraya menyatakan, “Kita menyaksikan lonjakan yang memprihatinkan dalam rasisme dan diskriminasi terhadap Muslim di Eropa"

"Hal ini dipicu oleh konflik di Timur Tengah dan diperburuk oleh retorika anti-Muslim yang dehumanisasi di seluruh benua. Alih-alih memperlebar perpecahan dalam masyarakat kita, kita harus memastikan bahwa setiap orang di Uni Eropa merasa aman, dan dihormati, tanpa memandang warna kulit, latar belakang, atau agama mereka.”

Baca Juga: Kedubes di Jakarta Rayakan Hari Nasional ke-94 Arab Saudi, Dihadiri Para Tokoh Muslim Indonesia

Juru bicara FRA Nicole Roman juga menggarisbawahi meningkatnya kesulitan yang dihadapi Muslim yang tinggal di Uni Eropa.***

Halaman:
1
2

Berita Terkait