DECEMBER 9, 2022
Internasional

Menlu Retno Marsudi: Indonesia Tak Gentar Hadapi Teror Tentara Israel yang Menyerang Markas UNIFIL Lebanon

image
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyampaikan keterangan terkait situasi perang di Lebanon, di sela rangkaian kegiatan KTT Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Jumat, 11 Oktober 2024. (ANTARA/HO-BPMI Setwapres)

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan, Indonesia tidak akan gentar dengan upaya teror tentara Israel melalui serangan terhadap properti dan personel penjaga perdamaian PBB di Lebanon.

Hal itu dikemukakan Retno Marsudi di sela-sela rangkaian kegiatan KTT Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Jumat, 11 Oktober 2024, merespons serangan Israel di markas UNIFIL di Naqoura, Lebanon, yang terjadi Kamis, 10 Oktober 2024.

"Serangan merupakan upaya teror Israel kepada pasukan penjaga perdamaian dan masyarakat internasional. Indonesia menegaskan bahwa mereka yang teguh pada prinsip perdamaian tidak akan pernah gentar," kata Retno Marsudi.

Baca Juga: Josep Borrell Kecam Penembakan Militer Israel Terhadap Fasilitas Pasukan Penjaga Perdamaian UNIFIL di Lebanon

Sebagai negara kontributor pasukan perdamaian PBB terbesar nomor 5 di dunia dan terbesar di UNIFIL, kata Retno, Indonesia akan selalu mendukung misi perdamaian PBB sesuai mandat Undang-Undang Dasar 1945.

Menurut Retno pasukan penjaga perdamaian Indonesia akan selalu setia dengan mandat tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk juga memastikan terjaganya mandat Dewan Keamanan dengan mengambil langkah konkret.

Dalam kesempatan itu, Retno menyampaikan bahwa Dewan Keamanan PBB telah menggelar pertemuan pengarahan untuk membahas situasi terkini di Timur Tengah, Kamis, yang diadakan atas permintaan Perancis berkaitan dengan isu Lebanon dan UNIFIL.

Baca Juga: Personel TNI di Pasukan Penjaga Perdamaian UNIFIL Lebanon Dilaporkan Terluka Karena Serangan Militer Israel

Ia mengungkapkan pertemuan ini penting untuk merespons eskalasi konflik di Lebanon, terutama terkait serangan Israel terhadap pasukan perdamaian UNIFIL di wilayah netral "garis biru".

Dikatakan Retno, Indonesia diundang untuk memberikan pernyataan dalam pertemuan itu, sebagai salah satu negara yang peduli dengan isu kemanusiaan di konflik perang.

Retno menekankan bahwa Indonesia mengecam keras serangan Israel dan menyebut tindakan penyerangan atas properti dan personel PBB di Lebanon sebagai pelanggaran terhadap Piagam PBB, prinsip multilateralisme, dan hukum humaniter internasional.

Baca Juga: Indonesia Kutuk Serangan Israel ke UNIFIL Lebanon yang Lukai Personel TNI Sebagai Pelanggaran Resolusi DK PBB

Menlu Retno juga menegaskan perlunya tindakan kolektif dari komunitas internasional untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan, serta menghormati hak-hak kemanusiaan yang berlaku.***

Sumber: Antara

Berita Terkait