DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Indonesia Jadi yang Pertama di ASEAN Selesaikan Penilaian Kesiapan AI yang Dikembangkan UNESCO

image
Wamenkominfo Nezar Patria bersama Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta Maki Katsuno-Hayashikawa dalam penyerahan laporan RAM AI Indonesia. (ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Informatika)

Kekhawatiran utama muncul terkait pergeseran lapangan kerja, terutama di daerah pedesaan, sementara masyarakat perkotaan menekankan adopsi AI yang etis dan bertanggung jawab.

Laporan ini juga menyoroti kesenjangan dalam akses informasi yang dapat memperkuat potensi bias dan diskriminasi, serta merangkum catatan bahwa penelitian AI di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga, menghambat perkembangan teknologi di Indonesia.

Selain itu, terdapat rekomendasi di dalam laporan ini yang menyarankan pengembangan regulasi perlu memastikan Tata Kelola AI yang beretika sesuai dengan standar global.

Baca Juga: Copilot for Microsoft 365 Disebut Dapat Bantu Tingkatkan Produktivitas Perusahaan Lewat Kecerdasan Buatan

Pembentukan Badan Nasional Kecerdasan Artifisial untuk memperkuat koordinasi lintas sektor juga diperlukan untuk membuat Indonesia bisa mengejar ketertinggalannya.

Selain itu, laporan ini juga menekankan arti penting pengembangan kapasitas terutama terkait kesetaraan akses pendidikan dan infrastruktur AI.

Secara khusus laporan ini juga merekomendasikan agar pemanfaatan AI bisa terjadi secara inklusif dengan pelibatan peneliti dan startup di luar Pulau Jawa.***

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Jepang Umumkan Prinsip Dasar Pemanfaatan Kecerdasan Buatan di Tujuh Bidang

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait