DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Indonesia Jadi yang Pertama di ASEAN Selesaikan Penilaian Kesiapan AI yang Dikembangkan UNESCO

image
Wamenkominfo Nezar Patria bersama Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta Maki Katsuno-Hayashikawa dalam penyerahan laporan RAM AI Indonesia. (ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Informatika)

ORBITINDONESIA.COM - Indonesia secara resmi menjadi negara pertama di kawasan ASEAN yang menyelesaikan Penilaian Kesiapan Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI) melalui Readiness Assessment Methodology (RAM) yang dikembangkan UNESCO.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria menyampaikan bahwa hasil penilaian itu memberikan peta jalan bagi pengembangan kebijakan AI yang tepat di Indonesia serta dapat menjadi pedoman bagi negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

“Saat ini Indonesia berada di persimpangan penting dalam transformasi digital. Laporan penilaian kesiapan AI ini memberikan wawasan mendalam tentang kesiapan Indonesia di berbagai dimensi,” jelasnya dalam Penyerahan Laporan RAM-AI di Jakarta Selatan, Jumat, 4 Oktober 2024.

Baca Juga: Copilot for Microsoft 365 Disebut Dapat Bantu Tingkatkan Produktivitas Perusahaan Lewat Kecerdasan Buatan

Nezar mengatakan, hasil penilaian RAM-AI dari UNESCO untuk Indonesia memberikan peluang baru untuk pemerintah dapat memberdayakan masyarakat dengan lebih baik lagi dalam hal pengembangan AI.

Hal itu dikarenakan dalam laporan tersebut salah satu rekomendasi yang diberikan UNESCO ialah agar Indonesia bisa berfokus pada pengembangan sumber daya manusia digital atau dikenal sebagai talenta digital.

"Yang harus diselesaikan lebih dahulu adalah talenta digital kita, karena kita menemukan adanya gap. Jadi ada pertumbuhan penerapan AI yang sangat masif dan agresif di sektor industri, namun demikian di sektor masyarakat terutama di masyarakat sipil kita masih ada gap knowledge hingga gap skills dalam soal ini," jelasnya.

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Jepang Umumkan Prinsip Dasar Pemanfaatan Kecerdasan Buatan di Tujuh Bidang

Untuk itu, Nezar mengatakan Kementerian Kominfo masih akan mendalami hasil laporan dari UNESCO tersebut dan akan menjadikannya sebagai salah satu acuan untuk penyusunan program pengembangan talenta digital Indonesia ke depannya.

Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta Maki Katsuno-Hayashikawa menyampaikan apresiasi atas langkah signifikan Indonesia menyiapkan diri untuk pengembangan AI di dalam negeri.

“UNESCO sangat menghargai dedikasi Kementerian Kominfo, pakar AI nasional, serta pemerintah daerah dan komunitas lokal dalam menyukseskan inisiatif ini,” katanya.

Baca Juga: Diskusi SATUPENA, Nia Samsihono: Musikalisasi Puisi Tak Persis Dengan Ketika Memakai Kecerdasan Buatan

Laporan RAM-AI Indonesia yang diberikan UNESCO menyoroti beberapa area penting, termasuk dampak sosial dan ekonomi yang diakibatkan teknologi AI.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait