Jenazah Aysenur Ezgi Eygi, Aktivis yang Tewas Ditembak Tentara Israel di Tepi Barat Akan Diterbangkan ke Istanbul
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 13 September 2024 00:13 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Jenazah Aysenur Ezgi Eygi, aktivis berkewarganegaraan Turki-Amerika yang tewas ditembak oleh tentara Israel saat berunjuk rasa di Tepi Barat, akan diterbangkan dari Tel Aviv ke Istanbul, menurut sumber di Kementerian Luar Negeri Turki kepada Sputnik, Kamis.
"Malam ini, sekitar pukul 23:45 (20:45 GMT), jenazah Aysenur Ezgi Eygi diperkirakan akan diterbangkan dari Tel Aviv ke Baku (Azerbaijan). Pada Jumat pagi, sekitar pukul 08:35, pesawat tersebut diperkirakan tiba di Istanbul dari Baku," kata sumber Turki tersebut.
Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa misi diplomatik mereka di Israel telah menyelesaikan prosedur yang diperlukan untuk memulangkan jenazah Eygi dan mengutuk pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Presiden Erdogan Kecam Pembunuhan Aktivis Turki-AS oleh Militer Israel di Tepi Barat yang Diduduki
Sumber diplomatik mengatakan kepada Sputnik bahwa para pejabat Kedutaan Besar Turki di Azerbaijan akan membantu proses pemulangan jenazah.
"Pejabat kedutaan Turki di Azerbaijan diperkirakan akan menerima jenazah di Baku. Upacara pemakaman mungkin akan diadakan besok di Didim (di Turki bagian barat)," kata sumber tersebut.
Eygi, seorang aktivis hak asasi manusia berusia 26 tahun, ditembak di bagian kepala pada Jumat lalu saat memprotes perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Baca Juga: AS-Inggris Diminta Serukan Tanggung Jawab Israel Atas Pembunuhan Aktivis Aysenur Ezgi Eygi
Militer Israel mengatakan bahwa kemungkinan besar ia terkena peluru "secara tidak langsung dan tidak sengaja" yang memantul dari tanah.
Presiden AS Joe Biden secara terbuka mendukung versi peristiwa dari pihak Israel, menyebut kematian Eygi sebagai "hasil dari kesalahan tragis."
Kementerian Luar Negeri Turki menuduh militer Israel telah membunuh warganya. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan investigasi penuh atas kematian aktivis tersebut.***