Mantan Presiden Peru Alberto Fujimori Meninggal Akibat Komplikasi Penyakit di Usia 86 Tahun
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 12 September 2024 16:54 WIB
Selama menjadi presiden, dia diakui karena berhasil menumpas dua pemberontakan—Jalan Terang dan Gerakan Revolusioner Tupac Amaru—dan juga karena berhasil memulihkan perekonomian setelah Peru dilanda inflasi yang tak terkendali.
Pada 5 April 1992, dia membubarkan Kongres karena tidak memiliki suara mayoritas di legislatif dan mengambil kekuasaan luar biasa karena situasi Peru yang tidak normal.
Pada 1995, dia meraih masa jabatannya kedua yang diwarnai tuduhan korupsi dan otoritarianisme, dan pada 2000, dia memenangi masa jabatan ketiga.
Baca Juga: Kemlu Argentina: Brasil Akan Ambil Alih Perlindungan Terhadap Tokoh Oposisi Venezuela di Kedutaannya
Pada November 2000, dia mengundurkan diri sebagai presiden ketika berada di Jepang dan menghindari ekstradisi ke Peru selama enam tahun.
Pada 2005, saat berusaha kembali ke Peru, dia "terdampar" di Chile, yang kemudian menyerahkannya ke peradilan Peru setelah dua tahun.
Dia selalu menyatakan dirinya tidak bersalah.
Baca Juga: AS Tawarkan Amnesti ke Presiden Venezuela Nicolas Maduro Atas Beberapa Tuduhan pada 2020
Keiko pada Juli lalu mengatakan bahwa ayahnya akan menjadi calon utama Fujimorisme dalam pemilihan umum 2026. Putri Fujimori itu, yang memimpin gerakan politik sayap kanan populis, kalah dalam tiga pemilu terakhir.***