DECEMBER 9, 2022
Internasional

AS dan Israel Tidak Yakin Pertukaran Sandera di Jalur Gaza Palestina Tercapai, Tapi Akan Bikin Usulan Baru

image
Suasana Jalur Gaza (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Pejabat Israel dan Amerika Serikat pada Sabtu, 7 September 2024, mengatakan Washington "tidak optimistis" perjanjian pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza akan tercapai, namun akan segera membuat usulan baru.

AS sedang membuat usulan baru yang akan disampaikan kepada Israel dan para mediator, meski tidak yakin perjanjian bisa tercapai dalam waktu dekat, kata lembaga penyiaran Israel, KAN, yang mengutip pejabat Israel dan AS tanpa nama.

Mereka mengatakan AS menyebut rencana yang sedang dibuat itu sebagai "proposal kesempatan terakhir." 

Baca Juga: Inggris dan Kuwait Sumbang UNICEF Rp92,5 Miliar untuk Bantuan Kemanusiaan di Gaza dan Yaman

Menurut para pejabat tersebut kepada KAN, "usulan penyelesaian AS mencakup semua poin yang disengketakan, yang terutama di antaranya adalah Koridor Philadelphi antara Jalur Gaza dan Mesir."

Dalam konteks yang sama, sumber di pihak Palestina mengatakan kepada KAN bahwa negosiasi “saat ini difokuskan pada jumlah tahanan senior Palestina di penjara Israel yang mungkin akan dibebaskan sebagai, bukan soal jumlah total tahanan."

Sumber itu mengatakan Hamas tidak mengubah jumlah tahanan yang diminta untuk dibebaskan, dan masih berpegang pada perjanjian sebelumnya.

Baca Juga: Utusan Palestina Adel Atieh Minta Uni Eropa Lebih Menekan Israel untuk Hentikan Genosida di Jalur Gaza

Israel memperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan oleh kelompok Palestina Hamas di Gaza, dan beberapa di antaranya diyakini telah terbunuh.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pelaksanaan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Namun, upaya mediasi terhenti karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Baca Juga: PBB Tuntut Israel Menjamin Akses Bagi Pekerjaan Kemanusiaan yang Efektif di Gaza

Serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 40.900 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai hampir 94.700 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang terus berlanjut di daerah kantong itu telah menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara itu, sebagian besar wilayah itu hancur.

Israel di Mahkamah Internasional menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza.***

Sumber: Antara

Berita Terkait