DECEMBER 9, 2022
Internasional

Juru Bicara Kemlu China Lin Jian: Langkah Proteksionis Kanada Akan Ganggu Hubungan Dagang Kedua negara

image
Mobil listrik buatan China Xiaomi SU7. ANTARA/X/Xiaomi

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pemerintahannya bertindak untuk melawan apa yang disebut sebagai "kebijakan kelebihan kapasitas yang disengaja dan diarahkan" oleh Pemerintah China.

Ia juga menambahkan Kanada akan terus bekerja sama dengan AS dan sekutu lainnya untuk memastikan dunia tidak terkena dampak "persaingan tidak adil" yang tidak berpihak pada pasar seperti yang dilakukan China.

Kanada, menurut Trudeau, juga sedang mempertimbangkan tindakan sejenis terhadap "chip" dan panel surya.

Baca Juga: Test Drive di Bandung: Impresi Mengendarai Mobil Listrik NETA V-II yang Lincah dengan Fitur Melimpah

Pengenaan tarif tersebut akan ditinjau satu tahun sejak tanggal pemberlakuan dan dapat diperpanjang atau ditambah dengan langkah-langkah lanjutan.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden pada Mei 2024 mengumumkan penggandaan tarif EV China menjadi 100 persen, bea masuk untuk semikonduktor dan panel surya sebesar 50 persen dan tarif baru baterai ion-litium sebesar 25 persen serta barang-barang strategis lain termasuk baja untuk melindungi perusahaan domestik dari apa yang disebut kelebihan produksi China.

Sedangkan Uni Eropa (UE) pada 20 Agustus 2024 mengumumkan rencananya untuk mengenakan bea impor selama 5 tahun maksimum hingga 36,3 persen terhadap EV China, kecuali jika negara tersebut dapat menawarkan solusi alternatif atas sengketa dagang terkait subsidi negara.

Baca Juga: Dubes Siswo Pramono Dorong Penguatan Kerja Sama Indonesia - Australia Dalam Transisi Hijau dan Mobil Listrik

Kanada diketahui "hanya" mengenakan tarif impor 6,1 persen terhadap EV dari China. Impor EV dari China ke pelabuhan terbesar di Kanada, Vancouver, mencapai 44.356 pada 2023 atau melonjak 460 persen.***

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait