DECEMBER 9, 2022
Internasional

Juru Bicara Kemlu China Lin Jian Tepis Tuduhan "Pengganggu Perdamaian" di ASEAN dari Menhan Filipina

image
Peta konflik klaim wilayah antar-negara di Laut China Selatan. ANTARA/inquirer.net/pri

Namun juru bicara penjaga pantai China Geng Yu mengatakan dua kapal penjaga pantai Filipina secara ilegal menerobos perairan Xianbin Reef.

Padahal pada Juli 2024 lalu, China dan Filipina mencapai kesepakatan sementara terkait dengan akses pasokan logistik untuk para pelaut Filipina di dalam kapal perang BRP Sierra Madre sebagai "markas terapung" yang sengaja dikaramkan Filipina, di kawasan terumbu karang Ren'ai Jiao atau disebut Filipina sebagai "Beting Ayungin".

Pemerintah China menyebut memiliki hak kedaulatan dan yurisdiksi atas kepulauan yang disebut "Nanhai Zhudao" di Laut China Selatan, yaitu terdiri dari Dongsha Qundao, Xisha Qundao, Zhongsha Qundao, dan Nansha Qundao atau lebih dikenal sebagai Kepulauan Pratas, Kepulauan Paracel, Kepulauan Spratly, dan area Tepi Macclesfield.

Baca Juga: Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn: Filipina dan China Berkomitmen Kurangi Ketegangan Terkait Laut China Selatan

Namun, sejak 1999, Filipina menempatkan kapal perang BRP Sierra Madre sebagai "markas terapung" bagi penjaga pantai Filipina di terumbu karang Ren'ai Jiao dan mengirim orang untuk mengisi perbekalan di markas terapung tersebut.***

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait