Topan Gaemi Menghantam Keras Filipina, China, Taiwan dan Jepang, 21 Orang Tewas di Manila
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 27 Juli 2024 10:43 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Topan Gaemi yang menyebabkan hujan lebat dan banjir menimbulkan kerusakan di Filipina, China, Taiwan dan Jepang dengan 21 orang tewas di Manila, lapor media lokal pada Jumat, 26 Juli 2024.
Harian Phil Star yang berbasis di Manila melaporkan jumlah korban jiwa mencapai 21 orang, akibat Topan Gaemi atau disebut Carina di wilayah setempat melanda empat wilayah di seluruh Filipina yang menyebabkan hujan dan banjir.
Hujan dan banjir akibat Topan Gaemi juga merusak beberapa sekolah dan infrastruktur sementara pihak berwenang di Filipina menutup 700 sekolah dan mengevakuasi warga dari berbagai wilayah berbeda ke tempat yang aman.
Baca Juga: Salut, Aktor Kim Seon Ho Sumbangkan Seluruh Penghasilannya untuk Bantu Korban Topan Hinnamnor
Presiden Ferdinand Marcos Jr. juga sempat mengunjungi wilayah yang terdampak banjir dan memerintahkan pihak berwenang untuk melakukan segala cara untuk dapat membuka kelas karena departemen pendidikan berencana membuka kembali sekolah pada 29 Juli 2024.
Topan Gaemi juga melanda provinsi tenggara China, Fujian, yang membuat 628.000 orang mengungsi.
Gaemi melanda Kota Sanming di Fujian pada Jumat pagi dan badai tropis yang parah tersebut diperkirakan akan bergerak ke barat laut dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam, dan mencapai Provinsi Jiangxi pada Jumat malam, menurut laporan CGTN.
Baca Juga: Trent Alexander Arnold Terhindar dari Musibah Setelah Alami Kecelakaan Mobil Akibat Badai Bibet
Pusat Meteorologi Nasional China juga mengeluarkan peringatan oranye, level peringatan tertinggi kedua atas topan tersebut pada Jumat pagi.
Topan itu juga melanda berbagai wilayah di Taiwan ketika pihak berwenang mengatakan seorang kapten kapal kargo tewas sementara empat anggota awak lainnya hilang dalam insiden maritim, yaitu sebuah kapal tenggelam sekitar 16 mil laut di lepas pantai Kaohsiung, menurut pemberitaan Focus Taiwan.
Topan tersebut juga menyebabkan hujan lebat yang memicu banjir besar di seluruh Taiwan, dengan banjir terus berlanjut di wilayah tengah dan selatan.
Baca Juga: Seluruh Kawasan Inggris Diamuk Badai Isha, Listrik Padam, Perjalanan Terganggu
Pemimpin Taiwan Lai Ching-te juga mengunjungi daerah yang terdampak dan mengumumkan akan memberikan bantuan sebesar 20.000 dolar Taiwan (Rp 9,9 juta) untuk setiap rumah tangga di daerah yang ketinggian banjirnya melebihi 50 sentimeter.
Di Jepang, setidaknya satu orang tewas dan tiga lainnya hilang setelah hujan lebat melanda wilayah timur laut Jepang yang menyebabkan banjir besar dan tanah longsor.
Jasad korban tewas tersebut diyakini tersapu oleh banjir hasil meluapnya Sungai Omono di provinsi Akita, sementara seorang pria lainnya dilaporkan hilang di lokasi konstruksi di Yuzawa dan dua petugas polisi berusia 20-an di provinsi tetangga Yamagata tidak dapat dihubungi. setelah hanyut di dalam mobil polisi, lapor Kyodo News.
Baca Juga: Badai Beryl Tewaskan Tujuh Orang di Texas dan Louisiana, Amerika Serikat
“Kami telah mengirimkan Pasukan Bela Diri (SDF) untuk operasi bantuan bencana. Kami akan terus mengumpulkan informasi dan menerapkan segala tindakan yang mungkin,” kata Perdana Menteri Fumio Kishida ketika air banjir juga memasuki rumah-rumah di beberapa daerah.***