Rastono Sumardi: Surat Cinta untuk Bapak Prabowo Subianto
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 18 Agustus 2024 04:07 WIB
Soal pengangguran harus dipikirkan, Pak. Apa gunakan kita selalu bicara bonus demografi tapi faktanya tak ada lapangan kerja atau tidak punya tenaga kerja yang berkualitas. Bonus demografi ini harus bapak sambut dengan meningkatkan kualitas profesional dan lapangan kerja yang semakin luas.
Apa artinya banyak lulusan sarjana tapi lapangan kerja tidak tersedia. Hanya percuma saja Pak, kalau hanya menciptakan penganguran berpendidikan. Jadi relevansi pendidikan dan lapangan kerja harus selaras.
Bapak Prabowo, yang saya cintai
Kita punya sumber daya alam yang melimpah ruah. Kita juga punya pelaku usaha baik BUMN maupun swasta. Beri dorongan mereka untuk mengelola sektor sektor usaha yang mampu menyerap tenaga kerja. Kembangkan menjadi dunia usaha dan dunia industri yang kompetitif dan mampu bersaing di manca negara dan pikirkan agar dapat meningkatkan pendapatan negera secara efektif.
Kita harus mampu menangkap peluang pasar global. Jangan hanya jadi pasar bagi negara lain. Kita hanya jadi konsumen yang memperkaya negara lain. Kita negera terbesar ke-4 di dunia lho, kita perlu mengelola bonus demografi ini, Pak.
Kelolalah sumber daya alam dengan bijaksana untuk kepentingan kemakmuran bangsa. Tingkatkan pendapat negara dengan tidak menambah beban orang kecil, dengan cara yang cerdas agar bapak bisa menjamin rakyat indonesia tak ada yang susah makan lagi, susah berobat, susah bersekolah dan susah cari kerja.
Baca Juga: Airlangga Hartarto: Peluang PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju Tergantung Keputusan Prabowo Subianto
Kalau masih benar benar susah karena keterbatasan sumber daya manusia maka Bapak harus menjamin rakyat miskin sebagai tanggung jawab pemimpin dan negara.
Pak Prabowo, kita punya banyak kampus juga kita juga banyak profesor, gunakan para profesor itu yang sudah berilmu tinggi, sudah mendapat tunjangan guru besar dari negara agar mampu mengasilkan karya karya inovasi yang dapat melahirkan produk-produk teknologi dalam negeri yang beradaya saing.
Jangan hanya di suruh membuat penelitian dan hanya berakhir di publikasi Jurnal ilmiah tanpa dimanfaatkan dalam dunia nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perbanyak Hak Paten dari anak bangsa untuk daya saing pengetahuan dan tekologi.
Baca Juga: Rusia Berencana Buka Konsulat Jenderal di Bali, Prabowo: Bisa Meningkatkan Kerja Sama Pariwisata
Pak Prabowo, Petani kita jangan bapak lupakan. Bapak sudah janji akan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. Jangan lagi mereka tak punya pupuk, atau beli pupuk mahal, harga jual hasil panen tidak menentu. Petani selalu di hantui kerugian-kerugian karena biaya operasi yang mahal.