PM Irak Mohammed Shia Al-Sudani: Eskalasi Konflik di Timur Tengah Bisa Dicegah dengan Hentikan Agresi Israel
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 06 Agustus 2024 02:13 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani mengatakan, upaya mencegah eskalasi konflik di Timur Tengah sepenuhnya bergantung pada penghentian agresi Israel di Jalur Gaza dan serangannya yang meluas ke Lebanon.
Pernyataan Mohammed Shia Al-Sudani itu ia sampaikan dalam pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Minggu, 4 Agustus 2024, untuk mendiskusikan perkembangan kawasan dan internasional.
Berdasarkan pernyataan dari Kantor Media PM Irak, Mohammed Shia Al-Sudani mengatakan, mencegah eskalasi di Timur Tengah juga bergantung pada upaya mengekang kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya.
Baca Juga: Garuda Indonesia Diterkam Singa Irak, Erick Thohir Minta Shin Tae Yong dan Pemain Harus Evaluasi
Israel disebutnya harus menghentikan pendudukan yang dilakukan dengan menyerang negara-negara di kawasan, mengakhiri pelanggaran berulang terhadap hukum dan kedaulatan internasional, serta menghentikan upaya untuk menyebarkan konflik dan memperluas krisis.
Dalam panggilan telepon dengan Blinken, PM Al-Sudani juga memaparkan peran Irak dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas internasional serta mencegah konflik terkini agar tidak semakin meningkat.
Sementara itu, Blinken menyampaikan keinginan Washington agar Irak berperan dalam mengendalikan situasi di kawasan dan mencegah eskalasi dari berbagai pihak, serta melanjutkan upayanya untuk mendukung stabilitas dan perdamaian kawasan.
Baca Juga: Danone Investasi Jutaan Dollar di Negara-negara Islam, Seperti Arab Saudi, Irak, Mesir dan Turki
Seruan itu disampaikan di tengah perkiraan akan meningkatnya serangan antara Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon di satu pihak dan Israel di pihak lain, menyusul pembunuhan pemimpin Hizbullah Fuad Shukr oleh Tel Aviv pekan lalu dan tuduhan dari kelompok pejuang Hamas Palestina dan Iran bahwa Israel membunuh kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Ibu Kota Teheran, juga pada pekan lalu.
Iran, Hizbullah, dan Hamas telah berjanji untuk merespons pembunuhan Haniyeh dan Shukr, sementara upaya internasional untuk deeskalasi terus dilakukan guna mencegah konflik meluas.***