DECEMBER 9, 2022
Internasional

IRGC Iran: Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh Dibunuh Israel dengan Proyektil Jarak Pendek

image
Pemakaman pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas Ismail Haniyeh di Universitas Teheran, Iran. ANTARA/Anadolu/aa.

ORBITINDONESIA.COM - Pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh "dirancang dan dilaksanakan oleh Israel dengan dukungan AS, menggunakan proyektil jarak pendek, kata Korps Garda Revolusi Islam atau IRGC Iran pada Sabtu, 3 Agustus 2024.

Dalam sebuah pernyataan, IRGC Iran menyebut pembunuhan Ismail Haniyeh itu sebagai "kejahatan teroris" dan mereka bersumpah akan memberikan "hukuman berat."

Ismail Haniyeh dibunuh pada Rabu, 31 Juli 2024 dini hari di kediamannya di ibu kota Teheran dalam sebuah serangan misterius, yang para pejabat Iran tudingkan terhadap Israel. Pengawal pribadi Haniyeh juga tewas dalam serangan itu.

Baca Juga: Perwakilan Hamas di Iran, Khaled Qaddoumi: Ismail Haniyeh Kemungkinan Dibunuh oleh Roket atau Proyektil

Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.

Pemakaman Haniyeh dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Kamis pagi, diikuti dengan prosesi besar-besaran. Dia dimakamkan pada Jumat di Doha, Qatar.

IRGC mengatakan penyelidikan menemukan bahwa "operasi teroris" tersebut meliputi penembakan proyektil jarak dekat dengan hulu ledak seberat sekitar tujuh kilogram, disertai dengan ledakan dahsyat, dari luar tempat Haniyeh menginap.

Baca Juga: Menteri Intelijen Iran, Esmaeil Khatib: Israel Dapat Lampu Hijau dari AS untuk Bunuh Ismail Haniyeh

Pernyataan itu menambahkan bahwa darah Haniyeh "akan dibalaskan" dan Israel akan menerima "respons tegas pada waktu, tempat dan cara yang tepat."

Ketegangan meningkat di tengah spekulasi bahwa Iran menyiapkan respons militer terhadap pembunuhan Haniyeh yang cakupannya lebih besar daripada operasi yang menyusul serangan di Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada April.

Dalam tanggapannya terhadap insiden pada Rabu, Khamenei mengatakan bahwa Iran menganggap sebagai kewajibannya untuk "membalas kematian tamunya yang terhormat," dan menjanjikan "hukuman berat."

Baca Juga: Khaled Meshaal: Hamas Tegaskan Tidak Akan Akui Israel Pascapembunuhan Kepala Biro Politik Ismail Haniyeh

Pezeshkian juga mengutuk pembunuhan itu, dan berjanji untuk "mempertahankan integritas teritorial, kehormatan dan martabat negaranya."***

Sumber: Antara

Berita Terkait