DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Bambang Brodjonegoro: Minat Perusahaan RI Terhadap Penelitian Kurang, Maka Periset Memilih Kerja di Luar Negeri

image
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional periode 2016-2019 Bambang Brodjonegoro sedang menanggapi pertanyaan media di Pangkalan Kerinci, Riau, Minggu, 28 Juli 2024. ANTARA FOTO/Agita Tarigan

ORBITINDONESIA.COM -  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional periode 2016-2019 Bambang Brodjonegoro menilai, perusahaan Indonesia kurang berminat terhadap penelitian, sehingga banyak periset RI memilih bekerja di luar negeri.

"Di Indonesia, minat perusahaan untuk melakukan riset dan pengembangan (R&D) itu sangat terbatas, belum banyak. Mereka (perusahaan) lebih suka menggunakan teknologi yang sudah ada," kata Bambang Brodjonegoro pada kegiatan Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2024 di Pangkalan Kerinci, Riau, Minggu, 28 Juli 2024.

Alasan tersebut membuat kepindahan para periset RI ke luar negeri menjadi sebuah hal yang wajar, kata Bambang Brodjonegoro.

Baca Juga: Peneliti BRIN Tri Ujilestari Berbagi Cara Menangani Daging Kurban yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal

Masalah tentang peneliti Indonesia yang berbondong-bondong menjadi diaspora, sebenarnya bukan isu baru. Persoalan itu juga sempat ramai mengemuka pada 2009.

Kendati demikian, menurut Bambang, kondisi tersebut sampai saat ini masih bergulir dan belum teratasi.

Menteri Keuangan pada 2014-2016 menilai, berbagai pihak perlu bekerja sama mencari solusi terkait "kabur-nya" peneliti RI. Apalagi, saat ini ada target visi Indonesia Emas pada 2045.

Baca Juga: Universitas Lambung Mangkurat Bentuk Unit Pengelola Bisnis untuk Wujudkan Hilirisasi Hasil Penelitian

"Barangkali dari pemerintah perlu memberikan anggaran atau dukungan yang lebih besar kepada kegiatan riset dan pengembangan. Kepada perusahaan juga diberi insentif," tutur Bambang.

Pemerintah juga dianggap perlu menghadirkan variasi pekerjaan bagi peneliti.

"Jadi tidak hanya terbatas bekerja di instansi pemerintah untuk penelitian, atau di universitas. Karena yang saya lihat di luar negeri banyak yang hidupnya cukup bagus saat menjadi peneliti di perusahaan swasta," jelas Bambang.***

Sumber: Antara

Berita Terkait