DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto: Indonesia Bakal Tarik Kembali Industri Semikondutor dari Malaysia

image
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi keterangan kepada awak media seusai menghadiri Orasi Ilmiah BJ Habibie Memorial Lecture: Peran Iptek dan Inovasi menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024. ANTARA/Harianto

Menurut dia, ke depan pengembangan industri berbasis digital yang bisa menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi lanjutan adalah komoditas semikonduktor.

"Dan beberapa dari SDM Indonesia sudah ada yang menjadi bagian dari supply chain semikonduktor, termasuk anak-anak muda di Bandung yang menjadi bagian dari microchips designer dari NVIDIA," katanya.

Sebelumnya, Deputi IV Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin mengatakan, saat ini pemerintah tengah fokus menyiapkan tenaga kerja terampil untuk industri semikonduktor.

Baca Juga: Perang Teknologi: Kontrol Ekspor Baru AS Halangi China Mencapai Ambisi Semikonduktornya

Hal itu sejalan dengan prioritas pemerintah untuk mulai mengembangkan industri semikonduktor di Indonesia.

Saat ini pemerintah sedang memetakan dukungan dari segi kebijakan serta regulasi terhadap berbagai aspek tersebut. Ia memaparkan, pada 2022 terdapat 345 ribu pekerja atau 0,26 persen dari total pekerja di Indonesia yang bekerja di sektor elektronik.

Sebagian besar bekerja di subsektor industri komponen dan papan elektronik sebesar 19,7 persen, industri kabel 18,5 persen, peralatan rumah tangga 14,5 persen, industri audio dan video elektronik sebesar 8,5 persen.

Baca Juga: Pakar Menilai, Industri Semikonduktor Korea Selatan Sedang Mengalami Krisis

"Jumlah pekerja di sektor elektronik ini meningkat dari tahun 2018, namun terdapat hal yang perlu menjadi perhatian bersama yakni sebagian besar pekerja berlatar belakang setara dengan SMA atau SMK yakni sekitar 80 persen," katanya di Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024.

Menurutnya, ketersediaan tenaga kerja yang terampil di sektor ini menjadi tantangan tersendiri. Kemudian, Indonesia juga dihadapkan oleh tantangan lainnya yakni perlunya peningkatan keahlian pekerja baik di level operator maupun level engineering, terutama dalam hal literasi digital dan kemampuan adaptasi teknologi.***

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait