Hizbullah Kini Menjadi Kelompok Militan Terbesar dan Bersenjata Paling Berat di Timur Tengah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 04 September 2022 10:30 WIB
“Hizbullah telah berkembang pesat dalam empat dekade terakhir dalam struktur organisasi, jangkauan global, dan keterlibatan regionalnya,” kata analis Timur Tengah, Joe Macaron.
Pencapaian terbesar Hizbullah selama 40 tahun terakhir adalah perang gerilya melawan pasukan Israel, yang menduduki bagian selatan Lebanon.
Ketika tentara Israel terpaksa mundur pada Mei 2000—tanpa kesepakatan damai seperti yang dicapai dengan Mesir, Yordania, dan Palestina—kemenangan itu membawa pujian terhadap Hizbullah dari seluruh Timur Tengah.
Baca Juga: Hasil Liga Spanyol: Raih Poin Sempurna, Real Madrid Taklukkan Real Betis
"Siapa yang akan membayangkan bahwa musuh kita bisa dikalahkan?" Juru bicara utama Hizbullah Mohammed Afif mengatakan itu pada konferensi pers yang diadakan pada Juli 2022, untuk menandai peringatan HUT tersebut.
Tapi sejak penarikan mundur pasukan Israel, kontroversi atas Hizbullah terus berkembang karena perannya telah berubah.
Pada 2005, mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri, politisi Sunni paling berpengaruh di negara itu pada saat itu, tewas dalam sebuah serangan bom truk besar di Beirut.
Pengadilan yang didukung PBB menuduh tiga anggota Hizbullah berada di balik pembunuhan itu. Hizbullah membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga: Derby Della Madonnina, AC Milan vs Inter Milan Berlangsung Seru di Babak Pertama
Hizbullah dipersalahkan atas pembunuhan lain yang terjadi setelahnya, sebagian besar menargetkan politisi Kristen dan Muslim Sunni, serta intelektual yang kritis terhadap kelompok tersebut. Hizbullah juga membantah tuduhan itu.