DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Dokter Ngabila Salama Bagikan Kiat Jaga Kesehatan Ketika Memasuki Musim Pancaroba

image
Beraktivitas di luar ruangan harap waspada paparan polusi udara yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Dokter Ngabila Salama membagikan sejumlah kiat kepada masyarakat agar kesehatan tetap terjaga ketika memasuki musim pancaroba. ANTARA/Sizuka

ORBITINDONESIA.COM - Praktisi Kesehatan Dokter Ngabila Salama membagikan sejumlah kiat kepada masyarakat agar kesehatan tetap terjaga ketika memasuki musim pancaroba.

“Cuaca yang tidak menentu seperti saat ini atau musim pancaroba, jika menuju musim penghujan penyakit akan sering muncul,” kata Ngabila Salama kepada ANTARA melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu, 7 Juli 2024.

Ngabila Salama, Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Taman Sari itu menuturkan sejumlah penyakit musim pancaroba yang kerap ditemui ketika masuk musim hujan adalah demam berdarah (DBD/dengue) karena potensi munculnya genangan air di tempat-tempat yang tertutup makin banyak. Contohnya berupa pot tanaman, kubangan air dan tempat penampungan air di rumah seperti bak mandi atau ember. 

Baca Juga: Dokter Rachmat Ade Yudiyanto: Gejala Hepatitis Pada Anak Tak Selalu Bermata Kuning, Namun Justru Mirip Flu

Sementara jika cuaca kembali panas, penyakit yang dapat mengenai masyarakat adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia terutama pada anak, dan COVID-19.

“Kemudian ada penyakit akibat polusi udara secara akut yakni ISPA, pneumonia, serangan asma sampai PPOK. Jika kronis dapat menyebabkan kanker, hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya,” ujar Ngabila.

Ngabila menganjurkan ketika cuaca mendadak panas dan polusi udara tinggi, masyarakat sebaiknya menggunakan masker KF94 atau KN95 untuk mencegah partikel PM 2.5 yang berbahaya bagi kesehatan secara akut dan kronis masuk ke dalam paru-paru.

Baca Juga: Dokter Sita Andarini: Kanker Paru Bisa Dicegah Sejak Dini dengan Metode Low Dose CT scan Thorax

Proteksi diri itu dapat diikuti dengan rajin mencuci tangan dan menjaga jarak ketika sedang berada di kerumunan.

“Mohon diingat bahwa polusi udara membuat saluran nafas menjadi lebih sensitif, sehingga mudah terkena penyakit, jika sudah kena itu akan sulit untuk sembuh,” katanya.

Lebih lanjut hal lain yang harus diwaspadai adalah serangan panas atau heat stroke. Masyarakat diminta untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan saat suhu udara sedang tinggi, rajin memakai payung, kacamata hitam, tabir surya hingga baju berwarna cerah sebagai pelindung diri.

Baca Juga: Dokter Hewan Radhiyan Fadiar Sahistya Sarankan Jenis Kucing yang Cocok untuk Penderita Alergi

Ia juga mengingatkan agar masyarakat rutin mengonsumsi air putih setidaknya tiga sampai empat liter air atau setara dengan 12-16 gelas per hari, tanpa menunggu haus guna menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait