DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Dokter Budi Setiabudiawan: Anak Dengan Alergi Susu Sapi Tak Boleh Diberi Susu Kambing dan Turunannya

image
Arsip Foto - Siswa sekolah dasar minum susu di alun-alun Kota Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Dokter Budi Setiabudiawan membahas anak dengan alergi susu sapi (FOTO ANTARA/Anis Efizudin)

ORBITINDONESIA.COM - Dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi, Budi Setiabudiawan menyampaikan bahwa anak yang telah didiagnosis alergi susu sapi tidak boleh diberi susu kambing maupun produk turunannya.

"Protein susu kambing sama susunannya dengan susu sapi, jadi kita tidak boleh menggantinya dan memberikan itu pada anak dengan alergi susu sapi," kata Budi Setiabudiawan dalam acara diskusi via daring di Jakarta, Selasa, 25 Juni 2024.

"Kalau anak sudah didiagnosis terkena alergi susu sapi, maka susu kambing dan turunannya tidak bisa menggantikan," kata Budi Setiabudiawan, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran itu.

Baca Juga: Bahaya Melihat Matahari Terlalu Lama yang Masih Jarang Diketahui, Dapat Menyebabkan Alergi

Dia mengatakan bahwa anak dengan alergi susu sapi juga tidak boleh diberi produk turunan dari susu sapi maupun susu kambing.

Menurut dia, susu kedelai lebih aman diberikan kepada anak dengan alergi susu sapi.

Budi menjelaskan, alergi susu sapi terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi. Kondisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak.

Baca Juga: Dokter Anang Endaryanto: Anak yang Sering Sakit Bisa Jadi Karena Alergi Sesuatu yang Belum Diketahui Orang Tua

Alergi susu sapi merupakan alergi makanan yang paling umum ditemukan pada awal masa kanak-kanak, dengan angka kejadian dua sampai tiga persen pada tahun pertama kehidupan.

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2014 menunjukkan, prevalensi alergi susu sapi pada anak Indonesia berkisar dua sampai 7,5 persen.

"Penanganan cepat dan tepat sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak jangka panjang alergi susu sapi dan memastikan pertumbuhan serta perkembangan anak tidak terganggu," kata Budi.

Baca Juga: Pakar Kesehatan RSCM Sebut Perlunya Gencarkan Konsumsi Susu di Masa Tumbuh Kembang Anak

Dia menganjurkan para orang tua cermat dalam mengenali gejala alergi susu sapi pada anak, utamanya diare, dan segera berkonsultasi dengan dokter bila mencurigai anak mengalami gejala alergi agar anak bisa cepat mendapat penanganan yang dibutuhkan.

"Tata laksana dan langkah penting lain yang harus dilakukan oleh orang tua adalah menghilangkan susu sapi dari diet anak, mencari sumber nutrisi alternatif yang memiliki kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta kandungan gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam fase pertumbuhan anak," ia menjelaskan.

Selain itu, menurut dia, orang tua mesti cermat membaca label produk makanan untuk memastikan makanan anak tidak mengandung susu sapi serta rutin memantau pertumbuhan anak.***

Sumber: Antara

Berita Terkait