DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Dokter Sita Andarini: Kanker Paru Bisa Dicegah Sejak Dini dengan Metode Low Dose CT scan Thorax

image
dr. Sita Andarini, Ph.D., Sp.P (K), dokter spesialis paru konsultan onkologi toraks dari RS MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta. Sita membahas tentang kanker paru (ANTARA/HO-Siloam Hospitals Group)

ORBITINDONESIA.COM - Kanker paru-paru bisa dicegah sejak dini melalui pemeriksaan Low Dose CT scan Thorax atau LDCT, terutama untuk individu dengan faktor risiko yang tinggi.

LDCT merupakan salah satu metode skrining kanker paru yang efektif dan direkomendasikan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dokter spesialis paru konsultan onkologi toraks dari RS MRCCC Siloam Semanggi, Sita Andarini menjelaskan bahwa LDCT memberikan dosis radiasi yang lebih kecil sehingga aman digunakan untuk seseorang yang memiliki risiko tinggi terkena kanker paru.

Baca Juga: Vidi Aldiano Alami Sakit Kanker: Kenali 7 Ciri-Ciri Gejala Kanker yang Perlu Kamu Ketahui

"Low Dose CT scan Thorax memberikan dosis 1/7 radiasi jika dibandingkan dengan CT scan biasa, tanpa kontras dan hanya memerlukan waktu tiga sampai lima menit untuk pemeriksaannya, sehingga metode ini aman digunakan untuk seseorang yang memiliki risiko tinggi terkena kanker paru," ujar Sita dalam siaran pers pada Jumat, 5 Juli 2024.

Ia menjelaskan, pencegahan kanker paru pada dasarnya dapat dilakukan dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan menghindari faktor-faktor yang meningkatkan risiko.

Namun, masyarakat juga perlu memeriksakan diri sebagai upaya deteksi dini kanker, terutama bagi kalangan yang dekat dengan risiko utama meliputi perokok, paparan asap rokok, termasuk rokok elektrik, pajanan silika/asbes (risiko pekerjaan), riwayat fibrosis paru, serta riwayat kanker pada keluarga.

Baca Juga: Raja Charles III Dari Inggris Didiagnosis Menderita Kanker, Akan Mundur dari Tugas Publik

Langkah diagnosis dan penerapan LDCT

1. Anamnesis

Menurut Sita Andarini, anamnesis merupakan tahap awal dalam proses diagnosis penyakit. Pada tahap ini, dokter akan melakukan wawancara dengan pasien untuk mengumpulkan informasi tentang faktor risiko, riwayat kesehatan, gejala yang dialami, dan faktor risiko yang mungkin terkait dengan kanker paru.

Baca Juga: Raja Charles Terdiagnosis Mengidap Kanker, Para Pemimpin Dunia Doakan Kesembuhan

Gejala seperti batuk, batuk darah, sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan, dan riwayat merokok, riwayat pajanan dan riwayat kanker akan menjadi fokus utama.

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait