DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Gempa Letusan Masih Mendominasi Aktivitas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

image
Foto dok. Gunung Semeru erupsi yang terpantau Pos Pengamatan Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu, 3 Juli 2024 pukul 11.05 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)

ORBITINDONESIA.COM - Gempa letusan masih mendominasi aktivitas Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Pada pengamatan kegempaan periode Kamis (4 Juli 2024) pukul 00.00-24.00 WIB, Semeru tercatat mengalami 159 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 55-132 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jumat, 5 Juli 2024.

Menurutnya, gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang tersebut mengalami 12 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 32-78 detik.

Baca Juga: Gunung Semeru di Jawa Timur Kembali Erupsi Dengan Letusan Abu Vulkanik Setinggi 1,5 Km

"Selain itu juga terekam mengalami 12 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 mm, dan lama gempa 28-74 detik, kemudian enam kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 16-40 mm," tuturnya.

Gempa getaran banjir juga terekam di Gunung Semeru dengan amplitudo 10 mm dan lama gempa 2.026 detik karena hujan deras mengguyur puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Sementara Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan, petugas melakukan evaluasi aktivitas Gunung Semeru secara bertahap.

Baca Juga: Menteri Sosial Tri Rismaharini Rencanakan Pasang Alarm Bahaya Bencana di Gunung Semeru, Jawa Timur

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 30 Juni 2024, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap pada level III atau siaga dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan ancaman bahaya terkini," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, katanya, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) pada sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca Juga: Gunung Semeru di Jawa Timur Kembali Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Kemudian warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait