ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meminta pengelola destinasi dan sentra ekonomi kreatif memperkuat protokol cleanliness, health, safety, dan environmental sustainability (CHSE) Menghadapi lonjakan  wisatawan libur sekolah.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Rabu 19 Juni 2024 mengatakan, kunjungan wisatawan di libur sekolah tahun ini diprediksi meningkatr 10sampai 20  persen dibanding hari biasa.

Oleh karena itu, katanya, pelaku usaha meningkatkan layanan wisatawan dengan memperhatikan kenyamanan dan keselamatan sesuai protokol CHSE.

Baca Juga: Nia Niscaya: Kemenparekraf Bantah Terjadi Overtourism di Bali, Cuma Distribusi Wisatawan yang Kurang Merata

Hal ini, katanya, sesuai Surat Edaran Menparekraf Nomor SE/9/DI.01.01/MK/2022 tentang Penyelenggaraan Berwisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan di Daya Tarik Wisata.

“Hati-hati pada potensi terjadi penumpukan di suatu tempat,” katanya.

“Bisnis pariwisata itu bisnis persepsi. Ketika orang-orang itu betul-betul merasakan suatu pengalaman. Ketika tidak bagus pengalamannya, orang akan share tentang pengalamannya yang tidak enak itu,” Nia mengingatkan.

Baca Juga: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bentuk Tim Profesional, Nia Niscaya: Selamat

Nia meminta pengelola wisata agar menyediakan jalur evakuasi dengan memasang papan titik kumpul untuk mengantisipasi bencana.

“Harus diperhatikan adalah memasang jalur evakuasi dengan memasang lokasi titik kumpul ketika terjadi bencana yang kita tidak diharapkan orang tahu harus kemana, direction-nya jelas,” katanya.

Kepada para orang tua, ujarnya, juga diimbau untuk jeli memilih tempat wisata untuk anak mereka dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan.

“Bagi yang menggunakan bus untuk berwisata, jangan lupa cek kelayakan armada busnya,” katanya. ***