DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bentuk Tim Profesional, Nia Niscaya: Selamat

image
NIa Niscaya. (OrbitIndonesia/kiriman)

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama kementerian/lembaga berkait membentuk Tim Profesional Pariwisata Nasional (TPPN) periode 2024-2025.

Tim ini bertujuan mewujudkan sumber daya manusia pariwisata unggul dan berdaya saing global sesuai standar kompetensi profesional pariwisata di ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (ASEAN MRA TP).

"Kami ucapkan selamat atas terbentuknya Tim Profesional Pariwisata Nasional,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya, dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Senin 10 Juni 2024.

Baca Juga: Sambut Libur Lebaran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dorong Hotel Siapkan Paket Diskon

ASEAN MRA TP adalah sumber rujukan yang disepakati untuk  memfasilitasi pergerakan tenaga kerja profesional di sektor pariwisata kawasan ASEAN.

Kurikulum ASEAN MRA TP telah disepakati bersama para Menteri Pariwisata se-ASEAN sejak 2012 di Thailand.

Kesepakatan tersebut ditujukan agar negara di kawasan ASEAN mendapat pengakuan atas standar kompetensi tenaga profesional di bidang pariwisata. 

Baca Juga: Wakatobi Wave Masuk Kalender Karisma Event Nusantara 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

TPPN ini nantinya akan memastikan penerapan ASEAN MRA TP dapat dilaksanakan dengan baik. Mulai dari lembaga pendidikan, pelatihan, juga sertifikasi.

"Jangan sampai kita menjadi pasar, tapi harus menjadi player. Apalagi kita sudah dikenal dengan hospitality yang baik," kata Nia.

Direktur Standardisasi Kompetensi yang juga Ketua Pelaksana TPPN, Faisal, mengatakan, salah satu tugas TPPN adalah menguatkan dan mengintegrasikan satu data ASEAN.

Baca Juga: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan PT Kereta Api Bikin Paket Wisata Lebaran

"Sekarang ini datanya masih parsial di masing-masing kementerian atau asosiasi,” kata Faisal.

Tugas lainnya adalah menambahan okupasi dari 230 di ASEAN. Seakarang ini Indonesia memiliki 32 skema okupasi, tersisa 198 sehingga perlu akselerasikan.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bisnis dan Pariwisata Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nana Halim, mengatakan, Sekolah Menengan Kejuruan telah mengembangkan kurikulum berstandar ASEAN sejak tahun 2019. Mulai dari keahlian tata boga, tata busana, dan usaha perjalanan wisata.

"Pilot project diterapkan di 21 sekolah dan kami telah mengirim sekitar 80 guru untuk menjadi master trainer di Indonesia,” katanya.

"Tahun ini kita juga melatih lima kelas dengan masing-masing kelas 100 guru usaha perjalanan wisata untuk diperkenalkan tentang kurikulum ASEAN," tambahnya.

Direktur Standardisasi Kompetensi Program Pelatihan, Kementerian Ketenagakerjaan, Muh. Amir Syarifudin, mengatakan, TPPN ini sangat penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten.

Anggota Komisaris BNSP, Miftakul Azis, menambahkan, sudah tersedia skema sertifikasi kualifikasi ASEAN dan sebentar lagi akan diluncurkan Skema Okupasi ASEAN.

“Ini adalah skema bersama yang bisa tinggal dipakai teman-teman lembaga sertifikasi profesi," ungkap Azis. ***

Berita Terkait