DECEMBER 9, 2022
Puisi

Cerpen Rusmin Sopian: Matkuteng, Penjagal dari Kampung Selatan 

image
Ilustrasi hewan kurban (Foto: Bank Mega Syariah)

”Memangnya kenapa Pak,?

”Bu. Kita ini sudah tua. Sudah bau tanah. Tak ada lagi tempat kita untuk berurusan dengan hukum. Saya tidak mau meninggalkan dunia ini dengan mewariskan nama buruk dan hitam di masyarakat,” jawab Matkuteng.

Istri Matkuteng tambah bingung dengan penjelasan suaminya. Dan sebelum istrinya kembali bertanya, Matkuteng kembali menjelaskan.

Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Sesuai Ajaran Islam Lengkap dengan Cara Memilihnya

”Ibu bayangkan saja. Hewan kurban yang akan dipotong itu jumlahnya hampir seratus ekor. Jumlah yang amat banyak. Mana mungkin seorang Bupati mampu berkurban sedemikian banyaknya. Gajinya juga tak besar-besar amat. Kalau sudah begitu uangnya dari mana kalau bukan hasil korupsi. Dan saya tidak mau memotong hewan hasil dari korupsi,” lanjut Matkuteng sembari masuk ke dalam rumah.

Gema takbir mulai berkumandang dari segala penjuru masjid. Sakralkan alam. Religiuskan semesta. Kaum muslimin pun bersegera diri ke masjid terdekat untuk menunaikan sholat Iduladha dengan hati yang riang gembira.

Sementara itu di rumah dinas Bupati, para panitia hewan kurban mulai gelisah. Ketegangan melanda sekujur tubuh mereka. Maklum hingga usai salat, Matkuteng belum muncul juga. Tak ada tanda-tanda kedatangan penjagal kesohor itu ke lokasi pemotongan hewan kurban yang berada di belakang rumah dinas yang megah itu.

Baca Juga: Punya Banyak Stok Daging Kurban, Ini Cara Sederhana Membuat Kari Kambing, Dijamin Bikin Ngiler

Kurir yang diperintahkan untuk menjemput Matkuteng belum muncul juga. Bahkan handphone-nya pun tak aktif. Para panitia makin gelisah.

Panitia kurban di rumah Bupati baru lega bercampur kecewa ketika kurir dan pengeras suara dari masjid mengabarkan bahwa Matkuteng wafat di masjid ketika sedang sujud saat melaksanakan salat Iduladha di masjid dekat rumahnya. 

Innalilahi Wa innalilahi Rojiun pun menggema di seantero alam. Religiuskan jagat raya. Sakralkan semesta. ***

Baca Juga: Rawat Persaudaraan, Gereja di Maluku Menyumbang Hewan Kurban untuk Perayaan Idul Adha di Masjid

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait