DECEMBER 9, 2022
Internasional

Indonesia Minta Finlandia Akui Negara Palestina

image
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kanan) berkunjung kepada Presiden Finlandia Alexander Stubb (kiri) di Helsinki, Kamis 13 Juni 2024. (ANTARA/HO-Kemlu RI)

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta dukungan Finlandia untuk mengakui Palestina, ketika dia berkunjung kepada Presiden Alexander Stubb di Helsinki, Kamis 13 Juni 2024.

“Finlandia menyampaikan isu pengakuan ini bukan pertanyaan if tetapi when. Yang artinya, bahwa pasti masalah pengakuan ini akan dilakukan tetapi tinggal menunggu masalah waktu,” kata Retno dalam keterangan pers yang ia sampaikan secara online dari Helsinki.

Dalam pertemuan tersebut, Retno mengatakan bahwa Indonesia memantau dengan seksama posisi Finlandia, termasuk pernyataan Presiden Stubb bahwa pengakuan kepada Palestina akan dilakukan “at some point in the future.

Baca Juga: Israel Tewaskan 70 Warga Palestina di Gaza, Jumlah Korban Jiwa Jadi 36.801 Sejak Oktober 2023

“Di sinilah saya sampaikan bahwa akan lebih baik pengakuan dilakukan dalam waktu dekat, karena pengakuan kepada Palestina adalah kontribusi besar bagi terciptanya perdamaian dan juga akan berkontribusi bagi implementasi two-state solution,” katanya.

Selain pengakuan kepada Palestina, Retno dan Presiden Stubb mambahas pentingnya mendorong gencatan senjata segera di Jalur Gaza.

Indonesia dan Finlandia disebutnya berbagi posisi yang sama mengenai gencatan senjata, juga tentang dukungan kepada solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.

Baca Juga: Karena Arahan Raja Salman, Arab Saudi Buka Pintu 1.000 Orang Lagi dari Keluarga Palestina untuk Berhaji

“Kami sepakat di dalam konteks ini, penting agar Resolusi PBB 2735 dapat segera diimplementasikan. Dan kami berharap semua negara dapat menggunakan pengaruhnya agar para pihak yang berkonflik memiliki keinginan politik untuk mengimplementasikan resolusi tersebut,” tutur Retno.

Resolusi yang diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB pada 10 Juni lalu merupakan dukungan bagi proposal gencatan senjata tiga tahap yang sebelumnya diumumkan Presiden AS Joe Biden—sebagai salah satu mediator penyelesaian konflik Palestina dan Israel.

Tahap pertama dari proposal itu mencakup gencatan senjata total, penarikan pasukan Israel dari seluruh pusat populasi Gaza, dan pembebasan sebagian sandera yang ditahan oleh Hamas, termasuk yang terluka, orang lanjut usia, dan wanita, serta pembebasan warga Palestina yang ditahan di penjara.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Bersikap Proaktif: Indonesia Minta Finlandia Akui Negara Palestina

Kemudian, tahap kedua melibatkan penghentian permusuhan tanpa batas waktu dengan imbalan pembebasan sandera yang tersisa.

Tahap ketiga dari inisiatif ini adalah memulai rekonstruksi Gaza yang telah lama dilanda perang.

Dalam pertemuan dengan Menlu Finlandia Elina Valtonen, Retno menegaskan pentingnya pengakuan terhadap negara Palestina sebagai langkah penting untuk mendukung terciptanya solusi dua negara.

“Dalam pertemuan saya juga sampaikan apresiasi atas dukungan Finlandia terhadap bantuan kemanusiaan, termasuk dukungan finansial ke UNRWA. Finlandia sempat membekukan dukungan keuangan ke UNRWA tetapi sekarang sudah diberikan kembali,” kata Retno.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah negara Eropa yakni Spanyol, Norwegia, Irlandia, dan Slovenia telah secara resmi mengakui Palestina.

Dengan tambahan dukungan tersebut, tercatat 145 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Palestina.

Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan banyak negara Eropa Barat belum mengakui Palestina. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait