Membuka Pintu Puisi Esai bagi Generasi Milenial
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 13 Juni 2024 15:42 WIB
Dalam acara puisi Esai di Sabah hadir tokoh tokoh dan penyair Sabah termasuk menteri tekonologi. Bahkan ketika mau pulang diberi kesempatan untuk bertemu ketua Menteri Sabah, pejabat selevel gubernur di kantornya. Media Sabah memberitakan kehadiran puisi Esai di halaman pertama. Ini semua menunjukkan prestise Puisi Esai disana.
Mengapa puisi Esai justru berkembang dengan pesat di Malaysia, khususnya di Sabah? Salah satu alasan yang mungkin adalah kekayaan tradisi pantun dalam budaya Malaysia. Pantun, dengan kekhasan strukturnya yang berirama , telah menjadi bagian integral dari percakapan sehari-hari orang Malaysia. Pantun seringkali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan penting atau sebagai ungkapan ekspresi dalam berbagai konteks.
Ketika puisi Esai mulai berkembang, banyak yang menemukan kesamaan dalam struktur dan gaya dengan pantun. Puisi Esai, dengan ciri khasnya yang menggabungkan prosa dan puisi, memiliki kesamaan dalam penggunaan bahasa yang kaya dan pengaturan kata-kata yang berirama. Hal ini membuat orang Malaysia lebih mudah untuk mengapresiasi puisi Esai, karena mereka sudah terbiasa dengan keindahan dan kekayaan bahasa dalam pantun.
Dengan adanya fondasi kuat dari tradisi pantun, puisi Esai di Malaysia menjadi lebih mudah diterima dan lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Ini membuka pintu bagi para penyair untuk mengeksplorasi dan mengembangkan genre ini lebih jauh lagi, menciptakan karya-karya yang menginspirasi.
Merangkul Milenial
Bagaimana prospek puisi Esai ke depan? Apa agenda yang harus dilakukan?
Setelah melihat perkembangan, saatnya Puisi Esai masuk ke generasi milenial. Perlu dibuat terobosan baru. Adakan semacam lomba menulis untuk milenial dengan kriteria umur maximal 25 tahun. Latar belakang pendidikan tak perlu. Dengan hadiah yang menarik, perlombaan diharapkan akan menarik minat yang besar dari kalangan muda untuk berpartisipasi. Lebih dari sekadar sebuah kompetisi, perlombaan ini adalah langkah menuju regenerasi dalam dunia puisi esai. Karya karya yang dianggap bagus diterbitkan dalam bentuk buku.Peserta yang karyanya bagus diberikan pelatihan agar mereka lebih mengenal puisi Esai. Kegiatan ini akan menjadi wadah untuk memperkenalkan suara-suara baru dari generasi muda kepada publik luas.
Penutup
Mengapa Milenial?
Generasi milenial, dengan banyaknya medium media sosial yang mereka miliki, harus digelorakan semangat untuk menjelma menjadi penyair. Menginspirasi mereka untuk menyalurkan pikiran-pikiran mereka dalam bentuk puisi adalah langkah penting untuk menanamkan jiwa seni.