Membuka Pintu Puisi Esai bagi Generasi Milenial
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 13 Juni 2024 15:42 WIB
Oleh Elza Peldi Taher*
ORBITINDONESIA.COM - Saya menulis buku Puisi Esai “Manusia Gerobak” tahun 2013. Ini adalah pertama kali saya menulis puisi, bahkan dalam satu buku pula. Buku ini berisi kumpulan puisi tentang orang orang yang terpinggirkan akibat pembangunan kota yang diangkat dari kisah nyata.
Terbitnya buku ini merupakan “mukjizat” karena saya bukanlah penggemar puisi, pembaca puisi. Kepustakaan saya di rumah diisi oleh buku sosial, politik, psikologi, dan lain lain. Buku puisi hanya bisa dihitung dengan jari.
##
Mengapa saya tiba tiba menulis Puisi Esai? Bermula ketika saya menemukan buku inspiratif berjudul 'Atas Nama Cinta' karya Denny JA.
Dalam karya ini, Denny JA memadukan keindahan puisi dengan kedalaman esai, membawa saya pada perjalanan emosional yang mendalam tentang cinta, kehidupan, serta dinamika sosial yang kompleks dan diskriminatif. Melalui pengalaman dan pemikirannya yang dalam, Denny JA memperlihatkan bagaimana puisi esai bisa menjadi alat yang kuat untuk menggambarkan beragam isu yang mempengaruhi masyarakat Indonesia. Mungkin memang sudah takdir alam semesta, buku ini menjadi pendorong awal bagi saya untuk mengeksplorasi puisi esai
Denny JA menyebutnya sebagai genre baru puisi yang disebutnya Puisi Esai. Menurut Denny Puisi esai harus mengekspor sisi batin, psikologi dan human intertes pelaku, ditulis dalam larik bahasa puitik dan mudah difahami, diangkat dari fakta sosial, berbabak dan panjang. Ia juga harus ada catatan kaki dan literatur.
Yang menarik adalah bahwa Puisi ini terbuka untuk semua orang, termasuk yang bukan penyair bisa ambil bagian. Wow. Ini hal yang menarik. Kata-kata “yang bukan penyair bisa ambil”. ini menarik. Setelah membaca kriteria puisi esai saya merasa menemukan medium baru menyampaikan fakta sosial melalui apa yang kemudian disebut sebagai puisi Esai.
Melalui Puisi Esai, saya bisa menemukan medium baru yang kuat untuk menyampaikan fakta sosial dengan kedalaman yang sama, tanpa harus terikat oleh batasan-batasan konvensional.
####