Orbit Indonesia
Puisi Esai Denny JA: Benda Pusaka yang Berdarah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 02 September 2022 10:07 WIB
Di hari ketiga, Ibu mengajak Prabu bicara. Empat mata saja.
“Sebelum wafat, Ayahmu berpesan. Candung ini harus diserahkan kepadamu. Kau anak lelaki tertua. Nanti candung ini kau serahkan lagi ke anak lelaki tertuamu. Ini tradisi sejak leluhurmu.”
Prabu keberatan.
“Ibu saja yang simpan.”
Ibu marah.
“Jangan kau paksa Ibu melanggar permintaan Ayahmu.”