Orbit Indonesia
Puisi Esai Denny JA: Benda Pusaka yang Berdarah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 02 September 2022 10:07 WIB
“Ayah, Ayah. Maafkan aku.”
“Maafkan aku yang salah memahamimu.
Maafkan aku yang tak menjengukmu ketika kau sakit.
Maafkan aku tak ikut mendampingi ketika kau hembus nafas terakhir.”
Dalam sekali Prabu menangis.
Tanpa suara.
Hanya teriak di dalam gua hati.
Bergema di dalam saja.