DECEMBER 9, 2022
Humaniora

AJI Indonesia Beri Dukungan Psikologis Bagi Jurnalis Korban Kekerasan Seksual

image
Sejumlah jurnalis perempuan yang tergabung bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Tanjungpinang, Kepri, mengikuti pelatihan cek fakta beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-AJI Tanjungpinang

ORBITINDONESIA.COM - Aliansi Jurnalis Independen atau AJI Indonesia memberi dukungan psikologis bagi anggota jurnalis yang menjadi korban kekerasan seksual melalui kegiatan pendampingan yang digelar secara daring.

Ketua AJI Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) Sutana menyambut baik kegiatan AJI Indonesia ini sebagai bentuk dukungan psikologis bagi jurnalis korban kekerasan seksual dalam melaksanakan tugasnya di lapangan.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen AJI Indonesia dalam menciptakan ruang aman dan suportif bagi para jurnalis, serta mendorong terciptanya lingkungan kerja yang bebas dari kekerasan seksual," kata Sutana di Tanjungpinang, Minggu, 13 April 2025.

Baca Juga: Dandenpom Pangkalan TNI AL Balikpapan Benarkan Seorang Oknum Terlibat Dugaan Pembunuhan Jurnalis Wanita

Menurut Sutana, jurnalis memang berisiko mengalami kesehatan mental dalam menjalankan profesinya, termasuk risiko kekerasan seksual.

Hal itulah yang mendorong AJI Indonesia mengambil langkah konkret melalui kegiatan pendampingan psikologis yang diikuti perwakilan anggota AJI se-Indonesia secara daring selama dua hari, yaitu Sabtu hingga Minggu, 12-13 April 2025.

"Kegiatan kali ini mengusung tema utama Bagaimana Merespon Ketika Menerima Laporan atau Mengetahui Kasus Kekerasan Seksual," ujar Sutana.

Baca Juga: Presiden Prabowo Gelar Dialog dengan Tujuh Jurnalis Nasional dari Grup Media Besar

Hadir sebagai narasumber utama pada kegiatan ini Lim Swie Hok, seorang praktisi psikologi bersertifikat internasional yang telah berpengalaman dalam menangani kasus trauma dan kekerasan.

Dalam sesi pendampingan itu, Lim menyampaikan pentingnya membangun rasa aman dan empati saat mendampingi korban kekerasan, misalnya seksual.

Menurutnya hal-hal kecil seperti menawarkan pundak atau menggenggam tangan bisa membantu korban merasa diterima dan tidak sendiri.

Baca Juga: OKI Kutuk Penjajah Israel yang Sengaja Targetkan Jurnalis di Gaza

Ia juga menyampaikan bahwa ketika korban menangis, sebaiknya tidak langsung diberikan tisu.

Halaman:

Berita Terkait