Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin: Globalisasi dan Perang Asimetris
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 12 Mei 2024 07:14 WIB
Akhirnya dalam era perang asimetris di abad 21 ini ada kecenderungan “Si-lemah” tidak perlu takut menghadapi “Si-kuat” sepanjang ada kemampuan untuk mengolah skill-level dan kualitas intelijen serta yang paling utama kemauan keras untuk menang.
Tetapi yang paling penting sebaiknya kita menjaga jangan sampai timbul asymmetric enemy.
Dalam konteks pertahanan menghadapi perang asimetris, yang paling efsien dapat dilakukan adalah diplomasi antara pihak yang berhadapan.
Baca Juga: Josep Borrell: Iran atau pun Sekutunya Hizbullah di Lebanon Tak Siap Berperang
Hal ini lebih produktif daripada tindakan kekerasan yang menggunakan kekuatan militer, walaupun upaya diplomasi belum pasti dikehendaki oleh mereka yang sangat fanatik dan fundamentalis.
Kuncinya memenangkan hati dan pikiran lawan. ***