Josep Borrell: Iran atau pun Sekutunya Hizbullah di Lebanon Tak Siap Berperang
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 17 April 2024 04:01 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Baik Iran maupun sekutu utamanya di Lebanon, Hizbullah, saat ini tidak siap berperang, kata Perwakilan Tinggi Uni Eropa (EU) untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell.
"Kami telah diperingatkan beberapa hari sebelumnya," kata Josep Borrell, Selasa, 16 April 2024, merujuk pada serangan drone dan rudal balistik Iran terhadap Israel pada akhir pekan lalu.
Setelah serangan itu, Josep Borrell mengaku diberitahu oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian bahwa Teheran hanya menargetkan fasilitas militer.
Baca Juga: Tutuka Ariadji: Meski Ada Kerja Sama, Indonesia Tidak Impor Minyak dan Gas dari Iran
"Itu membuat saya memahami bahwa ini adalah respons yang terkendali. Ketika Anda ingin menimbulkan kehancuran, Anda tidak perlu mengirimkan drone yang membutuhkan waktu enam jam untuk mendarat,” kata Josep Borrell.
“Saat ini, baik Hizbullah maupun Iran tidak siap berperang," tutur Borrel, menambahkan.
Borrell menegaskan bahwa tujuan politik EU adalah untuk menghindari eskalasi konflik. Dia mengatakan, konflik regional di Timur Tengah tidak akan menguntungkan siapa pun, apalagi bagi warga di Jalur Gaza.
Baca Juga: Dubes Iran di PBB Amir Saeid Iravani: Operasi Militer Terhadap Israel Adalah Upaya Membela Diri
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa EU tidak memiliki kekuatan lain selain diplomasi dan persatuan, meskipun beberapa negara anggota, termasuk Jerman, memiliki hubungan yang lebih baik dengan Israel.
“Amerika bisa menggunakan cara lain, jika mereka mau, khususnya terkait transfer senjata mereka ke Israel. Mereka mengambil keputusan yang mengikat di masa lalu. Namun saat ini, saya rasa mereka tidak ingin menggunakan pengaruh yang mereka miliki,” kata Borrell.
Ia menyesali adanya “perpecahan yang nyata dan mendalam” di antara negara-negara Eropa mengenai konflik di Timur Tengah, dan mencatat bahwa beberapa negara, seperti Prancis, mengubah posisi dan mulai menyerukan gencatan senjata segera.
Baca Juga: Dino Patti Djalal: Cegah Eskalasi Konflik, Indonesia Disarankan Gunakan Hubungan Baik dengan Iran
“Saya selalu berusaha menyampaikan posisi konsensus: Jika penghentian pasokan air, listrik, dan makanan bagi penduduk yang terkepung melanggar hukum internasional di Ukraina, maka hal yang sama juga terjadi di Gaza,” kata Borrell.