Presiden AS Joe Biden Peringatkan Iran Agar Tidak Menyerang Israel
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 13 April 2024 15:16 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Presiden AS Joe Biden, Jumat, 12 April 2024, memperingatkan Iran agar tidak menyerang Israel di tengah ekspektasi bahwa Teheran akan segera melakukan pembalasan atas pemboman konsulatnya di Damaskus, Suriah, awal bulan ini.
"Kami mengabdikan diri untuk membela Israel. Kami akan mendukung Israel. Kami akan membantu membela Israel, dan Iran tidak akan berhasil," kata Biden kepada wartawan, saat dia mengakhiri pidato virtualnya di depan kelompok hak-hak sipil.
Israel berada dalam kewaspadaan tinggi di tengah janji publik Iran untuk menyerang sasaran-sasaran Israel sebagai pembalasan atas serangan udara Israel tanggal 1 April terhadap fasilitas diplomatik Iran di ibu kota Suriah.
Baca Juga: Ayatollah Ali Khamenei: Kami Akan Buat Israel Sesali Serangannya ke Konsulat Iran di Damaskus Suriah
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.
Iran menuduh Israel melakukan serangan itu dan berjanji akan membalasnya.
Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun selama berbulan-bulan Israel telah melakukan sejumlah serangan terhadap sasaran Iran di Suriah.
Baca Juga: Menlu Iran akan ke Suriah, Bahas Konsekuensi Serangan Israel Terhadap Konsulat Iran di Damaskus
Baik Iran maupun Hizbullah, sekutu utamanya di Lebanon, mengatakan bahwa serangan tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.
Ketika ditanya oleh seorang wartawan seberapa besar kemungkinan serangan Iran akan terjadi, Biden mengatakan perkiraannya adalah "lebih cepat daripada nanti."
Eskalasi tersebut terjadi ketika Israel terus melancarkan serangan militer yang mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas pada awal Oktober 2023 oleh Hamas, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Baca Juga: Analisis: Israel Sengaja Menyerang dan Mengambil Risiko Konfrontasi Besar dengan Iran, Mengapa?
Lebih dari 33.600 warga Palestina telah tewas di Gaza dan lebih dari 75.800 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok. ***