DECEMBER 9, 2022
Nasional

Denny JA: Jokowi dan Prabowo Berpotensi Menjadi Dwi Tunggal Indonesia Berikutnya Setelah Soekarno dan Hatta

image
Jokowi (kanan) dan Prabowo Subianto (kiri). (Antara)

Jika popularitas Jokowi bisa dihancurkan, hancur pula elektabilitas Prabowo-Gibran.

Denga demikian, kemenangan satu putaran untuk Prabowo-Gibran menjadi keharusan. Data LSI Denny JA waktu itu menunjukkan peluang menang satu putaran saja cukup dengan memaksimalkan dukungan di kalangan pemilih wong cilik.

Pemilih wong cilik untuk kualifikasi pemilih yang penghasilannya 2 juta rupiah ke bawah. Total jumlah mereka 45 persen dari total pemilih Indonesia.

Baca Juga: Menangkan Pilpres Lima Kali Beruntun, LSI Denny JA Peroleh Penghargaan dari MURI Jaya

Ketika itu, pemilih wong cilik yang mendukung Prabowo- Gibran baru sebanyak 47 persen. Dukungan mereka ke Prabowo-Gibran harus dinaikkan menjadi 60 persen di seluruh Indonesia.

Hanya ini yang paling mungkin mendongkrak suara Prabowo-Gibran agar melampaui 50 persen. Maka perlu dilakukan gerakan door to door ke rumah-rumah wong cilik itu.

Divisi Konsultan Politi LSI Denny JA sendiri ikut menurunkan puluhan ribu relawan bergerak di puluhan kabupaten di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Bergerak juga banyak sekali relawan lain. Bantuan sosial hanya salah satu saja yang ikut mewarnai. LSI Denny JA sendiri bergerak door to door tanpa menyentuh bantuan sosial.

Tiga momentum itulahh yang akhirnya paling menentukan kemenangan Prabowo-Gibran, menang satu putaran saja!

Kepada wartawan, Denny JA menyatakan, setelah menang, Prabowo sendiri menelefonnya.

Prabowo mengucapkan terima kasih Denny JA yang sudah get things done, membantunya terpilih. Lalu, Prabowo juga mengutip ucapan Denny JA ketika berjumpa pertama kali untuk urusan Pilpres 2024.

Halaman:

Berita Terkait