DECEMBER 9, 2022
Nasional

Denny JA: Jokowi dan Prabowo Berpotensi Menjadi Dwi Tunggal Indonesia Berikutnya Setelah Soekarno dan Hatta

image
Jokowi (kanan) dan Prabowo Subianto (kiri). (Antara)

Di antara semua calon presiden yang berkompetisi, katanya kepada Jokowi, Prabowo adalah yang paling memberi ruang untuk itu, dan juga yang paling mungkin menang.

Kedua, percakapan empat mata Denny JA dan Prabowo, sekitar bulan September 2023, jauh hari sebelum Mahkamah Konstitusi membolehkan Gibran Rakabuming Raka menjadi wakil presiden.

Di bulan Agustus 2023, LSI Denny JA sudah memublikasi hasil survei ke publik. Inilah survei pertama yang menyatakan Prabowo-Gibran akan mengalahkan pasangan Ganjar Pranowo dan pasangan Anies Baswedan.

Baca Juga: Menangkan Pilpres Lima Kali Beruntun, LSI Denny JA Peroleh Penghargaan dari MURI Jaya

Denny JA ikut mendukung Prabowo mengambil Gibran sebagai pasangannya. Adalah Prabowo yang pertama kali menyampaikan hasratnya meminang Gibran.

Namun Denny JA datang dengan data, bahwa memang Gibran yang dapat membantunya terpilih sebagi presiden, karena berbagai alasan.

Gibran tak hanya bisa membawa suara yang puas dengan kinerja Jokowi (80 persen pemilih).

Gibran juga membawa suara generasi milenial ke bawah (50 persen pemilih).

Dan, Gibran mampu membelah Jawa Tengah, mengambil basis suara Ganjar, yang waktu itu menjadi kompetitor terkuat Prabowo.

Ketiga, momentum penting satu putaran saja. Di bulan Desember, dukungan kepada Prabowo-Gibran sempat mentok hanya di angka 43-45 persen.

Jika tertahan di sana, Prabowo-Gibran harus bertarung ulang di putaran kedua. Ini situasi kritis bahkan untuk Indonesia. Jokowi akan terus dikeritik dan digembosi. Para kubu kompetitornya tahu bahwa Jokowi ikut menjadi sandaran elektabilitas Prabowo-Gibran.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait