DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Muhammad Solihin Oken: Sajak Selikur, Kereta dan Lokomotif

image
Muhammad Solihin Oken (nomor 2 dari kanan) di tengah para penulis (foto: koleksi pribadi)

Berapa jarak universitas ke bahasa? Sejauh percakapan orang tentang tanah airnya

Karena kesendirian hanya butuh keyakinan- sampai pagi, dan lampu-lampu kota mati

5
Deru lokomotif di pulau Jawa suaranya seakan terbelah atas tanah-tanah perkebunan dan kuasa kolonial- sekali suaranya panjang menyusur dari Batavia ke ujung timur Jawa; yang lain bergerak ke Banten sampai ujung selatan

Ada cerita dari Banten Selatan, seorang Praja Muda menuliskan bagaimana rel-rel kereta di sana berdetak atas jarum waktu kolonial

Dan tak ada yang dirindukan rakyat di sana pada suara lokomotif itu selain: Pemberontakan

6
Ke pusat Metro, stasiun kereta api bawah tanah, hanya kesibukan kecil ku punya menyulap waktu atas mitos kebosanan

Orang-orang lalu lalang dengan langkah cepat dan panjang dan aku hanya menatap sekeliling sambil mengupas cerita Harapan Kami saat kereta menuju Shinkanzen- cukup panjang dan pasti menyedot perasaan dan waktu lumayan

Kata-kata berdiri di dua sisi, dua tokoh yang selalu kau ceritakan dan hanya bertemu di Ujung stasiun

7
Setiap langkah kereta yang ku punya selalu bertabrakan dengan kerakusan si pandir

Dan aku memilih menjadi lokomotif yang suka berbagi senyum pada bunga-bunga Krisan ku temu di jalan

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7

Berita Terkait