Fahd Pahdepie Menceritakan Kedermawanan Denny JA: Ikut Menyokong Pembangunan Masjid
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 20 Maret 2024 08:08 WIB
“Lama sebenarnya saya berencana mengirimkan pesan ini ke Pak Denny. Maju-mundur. Tapi setelah menonton dan mendengarkan suara dari video ‘Rindu Rasul’ yang dinyanyikan Pak Denny, saya memberanikan diri.” Tulis saya. Lalu saya pun mulai menceritakan Saung Darussalam dan project masjidnya.
Tak disangka, Denny JA membalas pesan pesan panjang saya dengan sambutan antusias. “Dahsyat Fahd soal mesjid ini. Saya berniat menyumbang. Bagaimana caranya? Teruslah menjadi bagian dari energi batin kreatif.” Balasnya. Ia pun menyebut sejumlah angka. Cukup besar di mata saya.
Yang mengherankan adalah nilai rupiah yang disebutkan Denny JA angkanya persis dengan jumlah kebutuhan mendesak biaya pembangunan masjid yang dikirimkan kepada saya sehari sebelumnya. Persis sama. Saya pun membalas pesan itu sambil menahan haru, “Pak Denny, ini saya ‘share’ cerita keajaiban ya.
Baca Juga: Kesaksian Alex Runggeary tentang Keramahan Yusak Yaluwo yang Merapat ke Konsultan Politik Denny JA
Kemarin pengurus masjid di sana ‘request’ dana bantuan untuk membayar bahan bangunan dan gaji tukang yang kerja minggu ini. Pagi ini Allah menggerakkan Pak Denny membantu dengan jumlah yang persis. Pasti ini bukan sebuah kebetulan.” Ujar saya.
Denny JA, seperti yang saya kenal, membalas dengan pesan yang sangat spiritual. “Jelas ini bukan kebetulan.” Katanya. “Ada spirit gaib yang membolak-balikkan hati manusia, dari awal hingga akhir zaman.” Sambungnya.
Lama saya merenungkan pesan Denny JA itu. “Inikah yang disebut keajaiban?” Pikir saya. Sering saya mendengar cerita-cerita tentang keajaiban. Tapi kali ini benar-benar terjadi di depan mata saya. Denny JA mengantarkan keajaiban itu lewat lagu ‘Rindu Rasul’, lewat kerja aktifnya dalam berderma. Ada ‘spirit’ yang menggerakkannya dengan cara yang ajaib dan menakjubkan.
IV
Saya sudah mengenal Denny JA cukup lama. Cukup tahu bahwa ada banyak kerja-kerja sosial yang ia lakukan secara melintasi. Ada banyak ‘testimoni’ keajaiban sedekah yang sudah saya dengar tercipta lewat tangannya.
Ada teman yang hampir bunuh diri karena terlilit utang bank, lalu utang itu dilunasi Pak Denny tanpa basa-basi. Ada teman yang rumahnya dibeli tunai Pak Denny agar dia tak berat lagi mencicil dari bank, cukup dicicil kepada Denny JA tanpa bunga.
Cerita tentang anak yang disekolahkan, individu-individu yang diumrohkan, usaha baru yang diborong sebagai penglaris, buku-buku yang dibeli agar penulisnya punya royalti, dan masih banyak kisah-kisah lainnya.